VIVAnews - Kantor Sekretariat Administrasi Pemilihan Umum Timor Leste mengirim 11 komisioner memantau sekaligus studi banding proses Pemilu Indonesia. Hasil studi banding ini akan dijadikan bahan perbandingan Pemilu di negara bekas provinsi ke-27 Indonesia itu.
Koordinator tim pemantau Timor Leste, Eduardo Casimiro de Deus, yang dihubungi di Sekretariat Komisi Pemilihan Umum NTT, Rabu 8 April 2009 mengatakan, studi banding ini bertujuan untuk melihat langsung proses Pemilu di Indonesia, yang wilayahnya cukup luas, namun tahapan Pemilu bisa berjalan lancar.
“Bagaimana cara KPU bekerja, mendistribusikan logistik dan mengorganisir penyelenggara Pemilu sampai di tingkat Tempat Pemungutan Suara, padahal Indonesia wilayahnya sangat luas dan terdiri dari banyak pulau,” kata Eduardo.
Eduardo menyampaikan, Timor Leste pada 2009 ini akan melangsungkan pemilihan walikota dan kepala desa secara nasional. “Hasil studi banding ini, akan dijadikan rujukan Kantor Administrasi Pemilihan Umum Timor Leste pada saat Pemilu nanti,” ujarnya.
Lembaga lain asal Timor Leste yang ikut melakukan pemantauan yakni Comisiao Nacional de Eleicoes (CNE). Kedua lembaga ini secara resmi telah melaporkan kehadiran mereka kepada pihak terkait d NTT.
"Mereka sudah melaporkan ke KPUD NTT akan melakukan pemantauan," kata juru bicara KPU NTT, Djidon de Haan, di Kupang. CNE menyiapkan 15 orang untuk melakukan pemantau di seluruh Indonesia.
Sedangkan lembaga survei dan quick count yang sudah terdaftar dan terakreditasi baru dua lembaga, yakni Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan Lembaga Pendidikan, Penelitian, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES). "Baru dua lembaga ini yang melapor dan terakreditasi," kata dia.
Laporan Jemris Fointuna | Kupang
Gunung Ibu Erupsi Kembali, Semburan Abu Tebal Membubung Tinggi 4.000 Meter
Gunung Ibu Erupsi Kembali, Semburan Abu Membubung Tinggi 4.000 Meter!
