Dugaan Pembobolan Rp 169 M

Jabatan Kepala Cabang BRI Banten Diturunkan

VIVAnews - Bank Rakyat Indonesia telah menurunkan jabatan Kepala Cabang Banten yang diduga terlibat dalam kasus pembobolan kredit untuk BRI cabang Banten sebesar Rp 169 miliar.

"Jabatan pegawai itu sudah diturunkan," ujar Direktur Utama BRI, Sofyan Basir kepada VIVAnews di Jakarta, Rabu, 8 April 2009. Menurut dia, mereka yang dimintai pertanggung jawaban adalah kepala cabang hingga jajaran yang terlibat dalam penyaluran kredit tersebut.

"Mereka harus menyelesaikan dulu kasus ini agar terlihat benang merahnya," kata Sofyan.

Dia menekankan BRI tidak bisa langsung memecat karyawan yang diduga terlibat. Alasannya, BRI menganut praduga tidak bersalah. Karena itu, BRI harus menunggu keputusan pengadilan yang tetap sebelum mengambil keputusan.

"Jaman sekarang tidak bisa main pecat, nanti diprotes karyawan," katanya. "Ini jaman demokrasi bung."

Cole Palmer Jadi Pusat Perhatian Jelang Man City vs Chelsea

Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus, Arminsyah,  mengungkap modus pembobolan BRI senilai Rp 169 miliar. Modus baru yang digunakan pelaku adalah, dia membawa warga ke BRI. Jumlahnya mencapai 340 orang. "Dikumpulkan dan diajak pergi berkedok rekreasi," kata Armin.

Lebih lanjut mantan staf khusus Jaksa Agung ini mengatakan warga tersebut dibelokkan ke Bank Rakyat Indonesia. Mereka diminta menandatangani permohonan kredit. Warga seolah-olah sebagai pemohon kredit pembelian Ruko di Kawasan Bantar Gebang, Pakubuwono, dan Town Square Cilandak.

Jumlah kredit yang diambil kata Armin antara 800 sampai satu juta rupiah. Sebagai imbalan warga diberi uang sebesar 50-150 ribu rupiah. Kata Armin warga mengaku tidak tahu menahu jika diperalat oleh PT NJS dan PT JAB.

Meski demikian penyidik belum menetapkan tersangka atas kasus tersebut. Penyidik menduga, pejabat bank ikut merekayasa data-data para nasabah dengan tidak memverifikasi data permohonan.

Kejaksaan akan meminta BPKP untuk menghitung kerugian negara. Atas perbuatan tersebut negara dirugikan Rp 169 miliar. Bank Rakyat Indonesia sendiri, lanjut Armin, mengeluarkan kredit sebesar Rp 226 milyar.

Direktur Jenderal Perkebunan Andi Nur Alam Syah dan Wali Kota Bogor Bima Arya

Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Kementan lepas ekspor komoditas kelor 21 ton ke Cina, komoditas kelapa 33 ton ke Yordania, komoditas teh 200 kilogram ke Turki dan Rusia.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024