Kapolri Tegaskan Keamanan Nasional Terkendali

VIVAnews - Satu setelah Pemilu keamanan secara nasional dinilai masih baik dan terkendali. Gangguan-gangguan di beberapa daerah, termasuk Papua, tidak dianggap sebagai ancaman nasional.

"Alhamdulillah semua baik," kata Kepala Polri Jenderal Bambang Hendarso Danuri usai salat jumat, di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Jumat, 10 April 2009.

Terkait kerusuhan di Papua yang bertepatan dengan 'Hari Pencontrengan,' menurut Bambang semuanya sudah terkendali. Polisi pun sudah mengambil sikap dan terus mengungkap kasus kerusuhan dari kelompok bersenjata di Papua. "Itu ada tindakan dari kelompok bersenjata," ujar dia.

Dalam kasus kerusuhan di Abepura, Papua, polisi sudah menetapkan lima orang tersangka. Salah satu tersangka diketahui telah meninggal dunia.

Untuk meningkatkan kendali keamanan di Abepura, polisi akan menambah personel polisi. Kemarin sore, Polri telah mengirim tiga satuan setingkat kompi kepolisian dari Kendari, Sulawesi Tenggara.

Sebelumnya, Bambang mengatakan, Polri dan TNI sudah mengambil langkah tegas untuk kasus kerusuhan di Papua. "Tindakan ini tentunya tetap diletakkan dalam kerangka hukum," ujar Bambang Hendarso.

Rawannya kondisi keamanan di Papua ini, kata Bambang, sudah diprediksi jauh-jauh hari. Berdasarkan strata kerawanan Pemilu, polisi telah menetapkan tiga provinsi yakni Nanggroe Aceh Darussalam, Papua dan Maluku sebagai daerah rawan.

Media Asing Beri Julukan untuk Timnas Indonesia U-23: Tim Pengacau
Nurul Ghufron

Dewas KPK Gelar Sidang Etik Nurul Ghufron 2 Mei terkait Dugaan Penyalahgunaan Wewenang

Ternyata soal dugaan kasus pelanggaran etik Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron di Dewas KPK masih terus bergulir. Kabarnya, sidang pelanggaran etik tersebut akan digelar pada

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024