Situs Antivirus Palsu Kembali Marak

VIVAnews - Meskipun bukan fenomena baru, situs-situs antivirus palsu kini tampaknya menjadi bisnis yang booming. Buktinya, sejak paruh kedua tahun 2008, situs-situs tersebut semakin banyak bermunculan. Informasi tersebut terungkap dari laporan keamanan Microsoft yang dipublikasikan dua kali setahun.

Dua keluarga malware seperti Win32/FakeXPA dan Win32/FakeSecSen terdeteksi pada lebih dari 1,5 juta komputer, membuat malware tersebut masuk ke dalam 10 ancaman terbanyak yang muncul di paruh kedua tahun lalu. Seperti VIVAnews kutip dari Cnet, 11 April 2009, satu aplikasi jahat lainnya, dikenal dengan Win32/Renos ditemukan pada 4,4 juta komputer, dan meningkat hampir 70 persen dibandingkan dengan paruh pertama tahun yang sama.

Produsen software antivirus tipuan seperti Anti-VirusXP dan 360 menggunakan pop up message yang muncul di layar ketika pengguna melakukan browsing. Mereka juga menggunakan website tipuan untuk mengelabui pengguna agar membayar jasa keamanan yang sebenarnya tidak dibutuhkan.

Perusahaan-perusahaan ini mensimulasikan aplikasi serupa aplikasi keamanan Windows dan produk keamanan Norton yang populer. Pengguna yang tidak curiga akan mendownload “software pengamanan” terebut dan mereka yakin akan dapat menghilangkan malware yang sebenarnya tidak menghuni komputer mereka selain software antivirus palsu yang bersangkutan.

Dalam banyak kasus, setelah pengguna memberikan informasi kartu kredit mereka, informasi tersebut diberikan kepada pelaku lainnya untuk dicuri identitasnya. Penipu yang “baik hati” tidak melakukan hal ini dan hanya mengambil uang yang diberikan pengguna dan meninggalkannya dengan komputer yang telah terinfeksi.

Harga Emas Hari Ini 26 April 2024: Global Anjlok, Antam Stagnan
Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdana

Pengakuan Pelaku Begal Siswa SMP di Depok Usai Ditangkap: Incar Anak Sekolah Bawa HP

Polres Metro Depok menangkap dua pelaku pembegalan terhadap siswa SMPN 2 Depok yang terjadi pada Rabu, 24 April 2024.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024