Lomba Artikel Pemilu 2009

KPU Tak Profesional, Menyiksa Batin Pemilih

VIVAnews - Pesta demokrasi yang telah berjalan, banyak menimbulkan berbagai masalah yang sangat merugikan masyarakat khususnya yang hendak menyalurkan haknya sebagai Warga Negara Indonesia yang baik.

PSS Sleman Fokus ke 3 Laga Terakhir demi Hindari Degradasi

Bayangkan saja sejak berjalannya proses pemilihan, mulai dari awal hingga penutupan (tanggal 09 April 2009) masih banyak yang carut-marut, ada yang melakukan pemilihan susulan, ada yang kertas suaranya tertukar, ada pula yang TPS nya tidak disediakan, padahal minat masyakat untuk menyalurkan hak pilihnya begitu antusias.

Dari situasi yang terjadi bahwa dapatlah disimpulkan bahwa KPU tak cerdas, dan hal ini tentunya sangat menyiksa batin para masyarakat yang akan menggunakan hak pilihnya.

Google Plans to Charge for AI-powered Search Engine

Bayangkan saya selaku warga negara Inonesia, setiap masyarakat berhak menyalurkan hak dalam menentukan pemimpinnya, jangankan mendapatkan haknya, terdaftar pun tidak, bagaimana mungkin ini bisa terjadi...?

Ini adalah suatu kesalahan yang sangat besar. Parahnya lagi, warga yang datang ke TPS untuk menyalurkan haknya ditolak oleh KPPS karena tidak terdaftar,  ini tentu sangat menyedihkan dan serasa terbuang haknya sebagai warga negara.

THR El Rumi dari Irwan Mussry Bikin Netizen Ngiler

Dalam pemilu kali ini KPU ternyata tidak profesional dan tak cerdas. Bagaimana mungkin negara kita bisa maju dan berkembang sedangkan dalam pelaksanaan pemilu saja tidak becus.

Di samping itu banyak juga para masyarakat yang memilih untuk golput hal ini juga disebabkan oleh ketidakprofesionalan KPU dalam mengambil keputusan, dan kebijakan dalam penetapan jumlah partai dan jumlah caleg.

Pada dasarnya masyarakat enggan dan malas untuk datang ke TPS karena mereka bingung banyaknya partai dan caleg peserta pemilu. Seharusnya KPU dapat mengantisipasi ini dengan membatasi banyaknya peserta.

Bayangkan saja, karena begitu besarnya kertas suara sehingga untuk melipat kertas suara saja sudah kesulitan. Apakah tujuan KPU untuk menyulitkan masyarakat?

Pada pemilu kali ini jelaslah masyarakat merasa tersiksa, mulai dari pelipatan kertas suara, keterlambatan surat suara yang menyebabkan pulangnya para pemilih karena terlalu lama menunggu, kecewanya caleg (masyarakat) karena tertukarnya kertas suara dengan daerah lain dan bingungnya masyarakat dalam menentukan pilihan karena terlalu banyaknya partai dan caleg.

Seharusnya masyarakat harus dimanjakan dan dihormati karena masyarakatlah yang menentukan siapa yang akan terpilih menjadi pemimpin negara ini, bukan malah sebaliknya disulitkan dengan hal-hal diatas.

Bagaimana menurut anda dengan kinerja KPU kita..? Apakah pantas untuk diteladani atau bagaimanakah kita menyikapi ini.,..?

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya