Mei, PLN Teken Pinjaman dari China Exim

VIVAnews – PT Perusahaan Listrik Negara berencana menandatangani perjanjian pinjaman dengan China Export Import Bank untuk pembiayaan pembangunan tiga proyek pembangkit listrik 10 ribu megawatt dengan kebutuhan dana sekitar US$ 899 juta. Penandatanganan akan dilakukan pada Mei 2009.

Tiga proyek itu pembangkit di Pelabuhan Ratu berkapasitas 3 x 300 MW senilai US$ 482 juta, Nanggroe Aceh Darussalam 2 x 100 MW senilai US$ 124 juta, dan Pacitan Jawa Timur 2x300 MW senilai US$ 293 juta.

“Setelah tiga bulan penandatanganan perjanjian pinjaman ini, biasanya cair,” kata Direktur Utama PLN Fahmi Mochtar di Gedung Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin 13 April 2009. 

Menurut Fahmi, kontraktor ketiga pembangkit listrik itu berasal dari luar negeri. Untuk proyek di Pelabuhan Ratu menggunakan perusahaan Shanghai Elektric, Pacitan oleh Dhongfang, sedangkan NAD oleh Sinohydro. “Untuk suku bunganya masih rahasia, yang pasti menggunakan bunga acuan LIBOR,” kata dia.

Fahmi mengatakan, untuk proyek pembangkit listrik di luar Jawa, PLN akan bekerja sama dengan Asosiasi Bank Daerah untuk membiayai proyek tersebut. Diperkirakan kebutuhan dana untuk proyek itu Rp 4,5 triliun. "Kemungkinan perjanjian pinjaman akan ditandatangani pada akhir bulan ini."

Manipulasi Putusan MK soal Pilpres Lalu Diunggah di Tiktok, Pria di Riau Diciduk Polisi
Tambang terbuka Grasberg yang sudah digali PT Freeport Indonesia. Kini operasional Freeport fokus ke tambang bawah tanah.

Freeport Indonesia Setor Rp 3,35 Triliun Bagian Daerah dari Keuntungan Bersih 2023

PT Freeport Indonesia (PTFI) menyetorkan sekitar Rp 3,35 triliun bagian daerah, atas keuntungan bersih PTFI di tahun 2023.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024