VIVAnews - Partai Demokrat sedang membahas calon wakil presiden yang akan mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono. Kini para petinggi Partai Demokrat sedang berkumpul di Kantor Pusat untuk membicarakan pendamping Yudhoyono dalam Pemilu Presiden 9 Juli mendatang.
"Rapat ini membahas dua agenda. Internal dan eksternal, yang internal itu membahas rapimnas (rapat pimpinan nasional) untuk penetapan wapres," kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, di Kantor Pusat Demokrat, Jakarta Timur, Senin, 13 April 2009.
Anas merupakan peserta rapat pertama yang meninggalkan rapat pimpinan pusat. Sedangkan para peserta lainnya hingga kini masih mengadakan rapat untuk membahas agenda lainnya.
Di dalam tubuh Demokrat, untuk menentukan siapa calon pendamping Yudhoyono harus melalui putusan tertinggi partai. "Karena putusan menentukan wapres, harus melalui rapimnas," ujar dia.
Agenda lain yang juga dibahas dalam rapat ini yakni soal rancangan koalisi. Untuk agenda utama lainnya adalah penentuan arah koalisi Demokrat. "Kami fokus ke koalisi yang lebih baik dulu. Karena dengan mendapat dukungan di parlemen, pemerintah akan lebih konsen," ujar dia.
Soal Anggapan Raja Penalti Liga 1, Begini Pembelaan Arema FC
Arema FC menolak anggapan sebagai tim paling diuntungkan oleh wasit karena banyak menerima hadiah penalti di Liga 1. Singo Edan menilai penalti yang mereka dapat murni.
