VIVAnews - Valentino Rossi mengakui dirinya sadar dirinya akan kalah dalam Grand Prix Qatar di Sirkuit Losail.
Menurut The Doctor, motor Yamaha miliknya bermasalah di bagian ban. Hal ini membuat Rossi harus memilih, memacu motor lebih cepat ataukah menabrak karena ban yang tidak stabil.
"Saya berpikir dan akhirnya sampai pada satu kesimpulan, menyerah," kata Rossi seperti dilansir autosport, Selasa 14 April 2009.
Ya, dalam GP Losail Senin 13 April 2009 (Selasa WIB), Rossi memang kalah telak dari Stoner. Dari awal balapan, The Doctor tertinggal jauh di belakang pembalap Australia itu.
Awalnya kedua pembalap itu hanya berbeda 2,3-2,9 detik. Namun di akhir balapan jarak itu melebar jadi 7,7 detik. Bukan catatan baik mengingat Rossi punya obsesi mempertahankan gelar juara 2008 miliknya.
Namun, pembalap yang pernah mengunjungi Indonesia itu mencoba sportif. Ia memuji Stoner sebagai pembalap yang sangat cepat dan kuat. Apalagi dua musim sebelumnya, Stoner juga selalu juara di sirkuit tersebut.
"Stoner hebar. Ia cepat dan layak untuk menang. Meski kami (Yamaha) hanya posisi kedua, kami sudah memperlihatkan kalau bisa juga ngebut," ujar Rossi lalu tersenyum.
Rossi mengakui kalau salah satu faktor timnya kalah adalah masalah strategi. Menurut pria Italia itu, Yamaha bisa menguasai sirkuit Losail bila saja lomba kemarin jadi dilaksanakan.
Pasalnya, ia sudah siap mental dan timnya juga sudah siap dengan aspal yang jadi ganas karena hujan.Tapi penundaan sehari membuat pendekatan Yamaha berubah total.
Dan harus diakui, startegi Stoner dengan Ducati-nya lebih tepat. Itulah alasan Rossi kalah telak hari ini.
"Kami bisa melakukan balapan kali ini lebih baik. Jadi sampai ketemu di Motegi (seri kedua Moto GP) dua minggu lagi," kata Rossi.