Reklame di DKI Dialihkan ke LCD di Gedung

VIVAnews - Pemerintah Provinsi Jakarta hendak menggagas peralihan iklan luar ruang dari papan reklame ke liquid crystak display (LCD) yang ditempel di gedung-gedung.

Hal ini dilakukan akibat makin menjamurnya media iklan luar ruang yang tidak tertata baik yang  mengakibatkan kesemrawutan kota. Selain itu, keberadaan papan reklame seringkali ambruk akibat diterpa angin kencang.

Rencananya Pemprov DKI pun akan melakukan proyek percontohannya di kawasan Sudirman-Thamrin.  Saat ini, kajiannya masih dilakukan tim ahli tata ruang Institut Teknologi Bandung (ITB).  

Kajian diarahkan pada efektifitas penggantian reklame dengan LCD yang direncanakan akan ditempel di gedung-gedung yang berada di pinggir jalan.

Termasuk berapa ukuran LCD yang ideal serta berapa jumlah yang harus dipasang hingga tidak menimbulkan
kesemrawutan.

"Desain bangunan harus didesain ulang karena rawan untuk mendukung pemasangan LCD sebagai media iklan luar ruang. Desain ulang diperlukan karena pondasi bangunan yang berdiri di Jakarta tidak didesain untuk ditambah lagi dengan konstruksi lain layaknya layar liquid crystal display (LCD) tersebut,” terang Direktur Lembaga Perlindungan Konsumen Jasa Konstruksi (LPKJK), Bambang Pranoto, Senin 13 April 2009.

Pemasangan LCD, menurut dia, berpotensi membahayakan konstruksi suatu gedung karena dapat menimbulkan keretakan pada tembok yang dapat menggangu konstruksi bangunan.

"Itu akan menambah beban bangunan sehingga harus ada pengecekan ulang," jelasnya.

Dari aspek stetika, kata dia,  tembok yang dipenuhi LCD iklan maka akan merusak arsitektur bangunan. "Kalau kebanyakan tempelan LCD ditembok malah makin semrawut," ujarnya.

Dia pun menyarankan kalau media iklan sebaiknya tetap memakai tiang reklame.

Ahli Planologi (Tata Kota) Universitas Trisakti Yayat Supriatna juga mengatakan perlunya desain ulang. "Gedung-gedung di Jakarta belum siap," tegasnya. 
Jika harus dipasang perlu ada desain ulang gedung-gedung lama. Sementara jika ada pengajuan izin pembangunan gedung-gedung baru disyaratkan desainnya untuk pemasangan LCD.

Pemprov DKI juga harus menentukan titik mana saja yang dapat dipasangi LCD  dan berapa ukuran idealnya.

Sekretaris Komisi B bidang prerekonomian DPRD DKI Jakarta Nurmansyah Lubis menambahkan, pergantian papan reklame dengan LCD sebagai penataan kota sangat positif.

Sebab, dengan pergantian itu, papan reklame yang besar dan mengotori pemandangan akan berkurang. "Warga dapat menikmati kota tanpa terhalang papan reklame raksasa," ucapnya.

Namun faktor kekurangannya adalah energi listrik yang dipakai untuk LCD akan terkuras lebih banyak sehingga berdampak pada pemborosan. Ini juga berpotensi membahayakan pengendara yang melintas lantaran
menikmati iklan dalam bentuk LCD.

"Kalau aturannya, dapat mengikuti pergub mengenai bentuk dan teknis suatu papan reklame elektrik, yang saat ini sudah ada," katanya.

Di Tengah Pertempuran Rusia-Ukraina, Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditangkap Karena Terima Suap
Nurul Ghufron diperiksa Dewas KPK

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho ke Dewas, Ada Apa?

Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron melaporkan salah satu Anggota Dewas KPK, Albertina Ho ke Dewan Pengawas KPK. Ghufron melaporkan anggota Dewas KPK terkait dugaan penyalahgu

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024