VIVAnews - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) tidak mempersoalkan porsi kepemilikan saham dalam proyek LNG Receiving Terminal yang dibangun bersama PT Perusahaan Gas Negara TbK dan PT Pertamina.
Perseroan listrik tersebut menilai masalah utama yang menjadi perhatian adalah sekuritisasi pasokan gas.
"Masalah memiliki atau tidak memiliki itu masalah bagaimana kita menstrukturnya," ujar Wakil Direktur Utama PLN Rudiantara di kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa, 14 April 2009.
Menurut Rudiantara, masalah penting dalam proyek itu adalah sekuritisasi dalam artian kepastian pasokan gas dalam kurun waktu yang dibutuhkan pembangkit gas PLN.
Namun demikian, pihaknya menaruh perhatian terhadap aspek komersil yaitu harga penjualan gas yang seefisien mungkin.
Bawa Kabar dari Tanah Suci, Peran Media Optimalkan Penyelenggaraan Ibadah Haji
Mulai persiapan penyelenggaraan ibadah haji, tata cara, hingga kesehatan serta keselamatan selama di Tanah Suci dapat disebarkan secara luas dan cepat melalui media.
