"Yudhoyono Tetap Butuh Golkar"

VIVAnews - Sinyal kembalinya Partai Golkar ke pelukan Partai Demokrat semakin nyata usai pemilu legislatif. Golkar yakin Demokrat masih membutuhkan kekuatan partai beringin itu. 

"Kalau kami (Golkar) mundur, SBY hanya dengan partai Islam mampu tuh," kata fungsionaris DPP Partai Golkar, Fahmi Idries, Selasa 14 April 2009.

Koalisi antara kedua partai belum gol. Partai pimpinan Jusuf Kalla dan Susilo Bambang Yudhoyono itu masih melakukan perundingan. Terakhir, Kalla menyambangi kediaman Yudhoyono pada Senin malam kemarin.

Bagaimana jika Golkar ditolak Demokrat mengingat posisi Golkar saat ini lemah, Fahmi berujar, "Siapa bilang lemah, kita jangan lihat presentase (hasil perolehan suara pemilu legislatof)."

Fahmi lantas mencontohkan hasil pemilu pada 1999 yang menempatkan figur Partai Kebangkitan Bangsa, Abdurrahman Wahid, sebagai presiden. Padahal kala itu perolehan suara PKB jauh di bawah PDIP yang menempati urutan teratas.

Hasil penghitungan cepat pemilu legislatif 9 April menempatkan Partai Demokrat di urutan teratas dengan suara sekitar 20 persen. Sedangkan Partai Golkar hanya mendapat suara sekitar 14 persen.

Bantu Israel Tahan Serangan Teheran, Menlu Iran Temui Menlu Yordania

Kondisi itu membuat Partai Golkar, yang sempat ancang-ancang mencabut koalisi dengan Demokrat sebelum pemilu, kembali merapat. Sementara Partai Keadilan Sejahtera mengancam akan keluar dari koalisi jika Golkar bertahan.

Sandra Dewi dan Harvey Moeis

Masa Penahanan Harvey Moeis Diperpanjang, Kejagung Ungkap Alasannya

Adapun masa penahanan Harvey Moeis diperpanjang selama 40 hari ke depan mulai 16 April 2024.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024