Penjualan Ritel Turun, Indeks Saham Anjlok
VIVAnews - Para investor dan pialang di bursa Wall Street, New York, lemas mendengar buruknya laporan penjualan ritel di Amerika Serikat (AS). Akibatnya, semua indeks bursa langsung turun.
Di akhir perdagangan Selasa sore waktu setempat (Rabu pagi WIB), indeks saham industri Dow Jones turun 137,63 (1,7 persen) ke level 7.920,18. Indeks saham Standard & Poor's 500 juga turun, 17,23 poin (2 persen) ke posisi 841,50. Begitu pula dengan indeks saham teknologi Nasdaq, melemah 27,59 poin (1,7 persen) ke level 1.625,72.
Turunnya tingkat penjualan, bersamaan dengan anjloknya harga grosir, di sektor ritel pada bulan Maret sebesar 1,1 persen berlangsung saat banyak perusahaan mulai menggulirkan laporan pendapatan di triwulan pertama 2009. Masalahnya, kalangan investor menganggap tingkat penjualan sektor ritel sebagai barometer tingkat belanja konsumen, yang menyumbang 2/3 dari seluruh kegiatan ekonomi di AS.
Itulah sebabnya indeks Dow Jones dalam perdagangan Selasa sampai anjlok hingga di bawah level 8.000.
Harga saham perusahaan-perusahaan perbankan anjlok setelah mendengar Goldman Sachs Group Inc. harus membayar pinjaman talangan US$5 miliar kepada pemerintah saat bank investasi itu mengungkapkan keuntungan di triwulan pertama 2009. (AP)