Kebijakan BLT Dikritik

Nuh: Wong BLT Sudah Masuk Program Anggaran

VIVAnews - Menkominfo M. Nuh membantah bahwa program Bantuan Langsung Tunai (BLT) pada 2009 lalu merupakan program kampanye. Hal itu dikarenakan program tersebut sudah dirancang sejak 2008.

"Itu tidak, wong BLT itu program yang sudah masuk anggaran sejak tahun lalu," kata dia kepada VIVAnews di Jakarta Selasa 14 April 2009.

Menurut dia, tugas pemerintah adalah meningkatkan kesejahteraan rakyat.
"Bukan urusan agar dipilih lagi, kalau kinerja bagus konsekuensi logis jika dipilih," katanya.

Timnas Indonesia U-23 Mengganas di Piala Asia, Marc Klok: Masa Depan Cerah

Calon presiden Rizal Ramli menuding bahwa perolehan suara Partai Demokrat hingga mencapai 20 persen disebabkan oleh program BLT yang diberikan oleh pemerintah.

Menurut Rizal, daerah di mana Demokrat menang, memperoleh aliran BLT yang banyak. "Jadi ini terjadi kecurangan by design," kata mantan Menteri Koordinator bidang Perekonomian itu.

Seorang pejabat pemerintah juga mengungkapkan bahwa BLT merupakan kebijakan pemerintah terkait program kompensasi kenaikan harga BBM pada 2008. Pada tahun lalu, diberikan untuk tujuh bulan.

Untuk 2009, sebenarnya direncanakan untuk sembilan bulan. "Tetapi, DPR setuju hanya untuk dua bulan," kata pejabat kantor Menko Perekonomian tersebut.

Mendag Zulhas Sebut Kenaikan Harga Bawang Merah Akibat Banyak Pedagang Belum Mulai Berjualan
Presiden Jokowi bersama Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung

Jokowi Akui 90 Persen Bahan Produksi Farmasi Masih Impor

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui bahan produksi farmasi masih sangat tergantung pada impor dari luar negeri. Makanya, Jokowi mengingatkan kembali agar Kementerian K

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024