"Cermati Rekam Jejak Calon Hakim Agung"

VIVAnews - Komisi Yudisial kembali menyaring calon-calon hakim agung. Komisi Yudisial pun diminta mencermati rekam jejak para calon tersebut, terutama calon yang berasal dari kalangan hakim karir.

"Kami minta Komisi Yudisial melihat rekam jejak dalam memilih calon hakim agung," kata Koordinator Divisi Hukum dan Monitoring Peradilan Indonesia Corruption Watch, Emerson Yuntho, saat dihubungi di Jakarta, Rabu 15 April 2009.

Saat ini sebanyak 63 calon sudah lolos dari tes administrasi. Sebanyak 38 calon berasal dari kalangan karir dan 25 calon dari non karir. Dari kalangan karir terdapat tiga calon yang berasal dari lingkungan Mahkamah Agung, yakni Panitera Sarehwiyono, Sekretaris Rum Nessa, dan Kepala Pusdiklat Supandi.

Menurut Emerson, dalam seleksi ini KY harus independen. Komisi tidak boleh melihat calon dari lembaga mana dia berasal, tapi berdasarkan kualitas dan rekam jejaknya. "Jika KY melihat calon tersebut tidak berkualitas, ya harus dicoret," ujarnya.

Sarehwiyono adalah mantan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Setelah itu dia dipindah menjadi hakim tingkat banding di Bali. Tak sampai tiga tahun, Sareh kemudian dilantik menjadi Panitera Mahkamah Agung.

Dalam seleksi kali ini, Komisi Yudisial akan melakukan seleksi untuk mencari 18 calon hakim agung untuk memenuhi kuota enam hakim agung yang sedang kosong. Dari ke-18 calon yang lolos akan dilimpahkan ke Dewan Perwakilan Rakyat untuk menjalani seleksi hingga terpilih enam calon hakim agung. Sejak tahun 2006, komisi telah melakukan seleksi dan menghasilkan 12 hakim agung.

Biadab! Israel Eksekusi Anak Palestina Beramai-ramai dari Usia 4-16 Tahun
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, dalam acara pemusnahan 11 jenis komoditi impor ilegal dengan nilai pabean mencapai Rp 9,33 miliar, di wilayah Citereup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis, 28 Maret 2024.

Zulhas Enggan Revisi Aturan Barang Bawaan dari Luar Negeri: Bayar Pajak Dong!

Zulhas menegaskan, barang-barang impor memang seharusnya dikenakan pajak saat masuk ke dalam negeri.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024