Obat Flu Berbahaya

BPOM: Standar Pemakaian di Amerika Berbeda

VIVAnews - Kabar mengejutkan kembali beredar di dunia kesehatan. Informasi yang beredar melalui surat elektronik (email) dan pesan singkat menyebutkan ada sejumlah obat influensa yang berbahaya bagi manusia.

Informasi yang diterima VIVAnews, Rabu, 15 April 2009, obat-obatan yang mengandung phenylpropanolamine itu dapat menyebabkan pendarahan di otak. Sedikitnya ada 24 merk obat yang disebut-sebut berbahaya bila dikonsumsi.

Informasi yang tersebar itu menyebut, sebanyak 24 jenis obat influensa itu sudah ditarik dari peredaran Food and Drug Administration USA (FDA) atau Badan Pengawasan Obat dan Makanan di Amerika Serikat. Kabar itu menyebutkan, obat-obat itu sudah ditarik sejak 1 Maret lalu.

Menurut juru bicara Badan Pengawasan Obat dan Makanan, Sukiman Said Umar, isu sejenis pernah terjadi pada 2001. Setelah diperiksa, ternyata ada perbedaan komposisi standar antara penggunaan kadar phenylpropanolamine di Amerika dengan Indonesia.

"Kalau di Indonesia, kadarnya tidak boleh lebih dari 15 miligram dan penggunaannya untuk pengobatan flu. Sedangkan di Amerika mencapai 60 miligram, dan penggunaannya terkait dengan penurunan berat badan," kata Sukiman kepada VIVAnews.

Saat 2001, Badan Pengawasan Obat dan Makanan sudah memeriksa dan meminta konfirmasi ke Amerika terkait rumor itu. Ternyata memang ada perbedaan orientasi penggunaan obat yang mengandung phenylpropanolamine di Amerika dengan Indonesia.

Klasemen Grup A Piala Asia U-23 dan Skenario Timnas Indonesia U-23 Tembus Perempat Final
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

IHSG Dibayangi Koreksi Wajar Akibat Fluktuasi Rupiah hingga Kondisi Geopolitik Global

Indeks harga saham gabungan atau IHSG melemah 35 poin atau 0,49 Persen di level 7.131 pada pembukaan perdagangan Jumat pagi.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024