Industri Alas Kaki

Pemerintah Subsidi Revitalisasi Mesin

VIVAnews - Departemen Perindustrian meluncurkan program restrukturisasi permesinan industri alas kaki dan penyamakan kulit. Setiap industri alas kaki dan penyamakan yang meningkatkan teknologi dengan meremajakan mesin industrinya akan mendapat potongan harga antara 10 hingga 15 persen.

Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian No.90/2008 tentang program restrukturisasi mesin/peralatan industri alas kaki dan diubah dalam Peraturan Menteri Perindustrian No.30/IND/2009.

Menurut Direktur Jenderal Industri Logam (ILMETA) Anshari Bukhari, subsidi potongan harga akan diberikan kepada pengusaha yang merevitalisasi mesin dan mendaftar di asosiasi.

Surya Paloh Pikir-pikir Usung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024

"Pengusaha yang merevitalisasi mesin dengan mengimpor akan mendapat potongan 10 persen. Sedangkan yang membeli mesin dari dalam negeri akan mendapat potongan 15 persen," katanya pada peluncuran program revitalisasi industri alas kaki di Departemen Perindustrian Jalan Gatot Subroto Jakarta, Rabu, 15 April 2009.

Dia menambahkan, pemerintah mengalokasikan dana APBN 2009 untuk program restrukturisasi mesin/peralatan industri alas kaki dan penyamakan kulit dalam bentuk potongan harga Rp 52,5 miliar dengan target 20 perusahaan alas kaki dan 20 perusahaan penyamakan dengan nilai Rp525 miliar.

Pada pelaksanaannya, kata Anshari, perusahaan yang akan melakukan revitalisasi dan membeli mesin industri akan mendaftar ke asosiasi seperti asosiasi alas kaki dan asosiasi penyamakan kulit. "Pendaftaran perusahaan yang merevitalisasi akan disosialisasikan dalam waktu dekat. Sedang masa pendaftaran bakal selesai pada 30 Juni mendatang," ujarnya.  

Pihaknya mengharapkan dengan adanya revitalisasi, industri alas kaki nasional memiliki daya saing dari sepatu impor dengan proporsi 40:60 persen. "Pak Menteri (perindustrian) mau lebih tinggi lagi, tapi kita melihat kemampuan riil kita sekarang," kata Anshari. 

Selain program revitalisasi mesin, ujar Anshari, dukungan pemerintah di antaranya dengan menyelenggarakan pameran dan memfasilitasi penawaran di departemen departemen. "Hasil dari program ini dapat dirasakan industri sepatu nasional dalam jangka waktu tiga hingga lima tahun," tuturnya.

Direktur ILMETA Budi Dharmadi juga berpendapat, revitalisasi mesin industri alas kaki dan penyamakan akan meningkatkan produktivitas industri 10 persen dan menambah sekitar 1,3 juta dalam periode waktu yang sama berdasarkan penyerapan pasar. "Kalau dilakukan hasil revitalisasi  dirasakan dua tiga tahun lagi," katanya.
   
Industri alas kaki nasional memiliki daya saing rendah akibat ketergantungan ekspor bahan baku sekitar 51 persen terutama untuk tujuan ekspor, produktivitas tenaga kerja rendah, kondisi mesin tua, diatas 15 tahun serta industri pendukung yang masih terbatas.

Masalah lain yang dihadapi industri alaskaki nasional adalah membanjirnya impol ilegal dengan harga yang tidak wajar, serta ancaman pemutusan hubungan kerja.

Nathan Tjoe-A-On

Kata Shin Tae-yong Usai Heerenveen Izinkan Nathan Tjoe-A-On Kembali ke Timnas Indonesia U-23

Pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong buka suara terkait Nathan Tjoe-A-On yang bisa kembali memperkuat Timnas Indonesia U-23 di perempat final Piala Asia U-23 2024

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024