Tren Penguatan Rupiah

Akhir Tahun, Rupiah Bakal Tembus 10 Ribu

VIVAnews - Ekonom Standard Chartered Fauzi Ichsan memperkirakan hingga akhir tahun rupiah akan tembus pada Rp 10.000 per US$. Penguatan rupiah saat ini juga didukung oleh pemilu yang kondusif.

Dia mengatakan pasar merespon positif jalannya pemilu yang berlangsung aman dan kondusif sehingga memberi sentimen positif. Apalagi jika dibandingkan dengan negara seperti Thailand yang saat ini sedang rusuh.

Menurut dia, setelah pemilihan presiden, rupiah diperkirakan akan menguat karena peralihan kekuasaan yang baik. Bahkan, dia meyakini rupiah bisa tembus ke Rp 9.800 per US$ dengan titik ekulibrium yang berubah-ubah akibat pasar yang masih bergejolak.

"Rupiah masih mencari keseimbangan baru, dengan asumsi dan ekspektasi baru dan masa terburuk terlewati, " katanya.

Penguatan rupiah itu tidak terlalu memukul eksportir karena nilai ekspor juga sudah turun. Yang penting, adalah penguatan rupiah agar inflasi juga ikut rendah.

Heboh Dugaan TPPO, Begini Pengakuan Mahasiswa Unnes saat Ikuti Ferienjob di Jerman

Dalam beberapa hari ini, rupiah cenderung menguat. Kurs rupiah sudah diperdagangkan di bawah level Rp 11 ribu per US$. Ini sudah jauh lebih menguat dibandingkan beberapa bulan lalu di level Rp 12 ribu per US$.

Pemain Chelsea rayakan gol Raheem Sterling

Chelsea Proteksi Raheem Sterling dari Hinaan Fans

Pelatih Chelsea, Mauricio Pochettino coba memproteksi Raheem Sterling. Pemain asal Inggris itu menjadi sasaran ejekan suporter saat tampil di Piala FA lawan Leicester.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024