VIVAnews - Partai Golkar akan menggelar Rapat Konsultasi pertama setelah Pemilu legislatif Kamis malam ini, 16 April 2009. Rapat Konsultasi ini akan diikuti Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Penasihat, dan Dewan Pimpinan Daerah Tingkat I.
Rapat Konsultasi ini tidak menghasilkan keputusan yang mengikat. Tentu rapat ini juga tidak bisa menetapkan koalisi dan pasangan calon presiden dan wakil presiden dari Partai Golkar.
Ketua Penyelenggara Rapat Konsultasi, Yorrys Raweyai, mengatakan tidak ada arahan khusus oleh DPP Golkar kepada pimpinan DPD I. Rapat Konsultasi juga tidak menghasilkan keputusan apapun terkait koalisi atau capres/cawapres dari Partai Golkar.
“Hanya kongkow-kongkow saja,” kata Yorrys usai melaporkan persiapan Rapat Konsultasi, di kediaman Ketua Umum Jusuf Kalla, Rabu malam, 15 April 2009.
Adapun, kata Yorrys, agenda yang direncanakan dalam Rapat Konsultasi bersifat evaluasi. Partai Golkar akan melakukan evaluasi terhadap perolehan suara Golkar di Pemilu legislatif kemarin. Selain itu Golkar juga akan melakukan evaluasi yang telah diputuskan Rapat Pimpinan Nasional Partai Golkar Oktober 2008 silam, dengan melihat hasil Pemilu.
“Tentang apa yang harus dilakukan berdasarkan realitas (perolehan suara) sekarang,” kata Yorrys.
Hasil Rapimnas menyebutkan Golkar akan mengusung calon presiden apabila menang di Pemilu legislatif. Namun dalam beberapa perhitungan cepat, Golkar hanya menempati peringkat ketiga dengan perolehan suara sekitar 14 persen.
Apakah berarti Rapat Konsultasi malam ini membahas kerelaan Golkar hanya menempatkan Jusuf Kalla sebagai calon wakil presiden mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono? Yorrys mengaku belum tahu apakah akan ada agenda pengerucutan dukungan terhadap Yudhoyono-Kalla malam ini. “Itu diserahkan kepada floor (peserta rapat),” kata Yorrys.
UNS Kerjasama dengan BRI Gelar Program Desa Inspiratif
Desa yang tergabung dalam program “Desa BRILIAN” diharapkan menjadi sumber inspirasi kemajuan desa yang dapat direplikasi ke desa-desa lainnya.
