Korupsi Departemen Kesehatan

Mantan Menteri Ahmad Sujudi Akan Diperiksa

VIVAnews - Komisi Pemberantasan Korupsi menjadwalkan memeriksa mantan Menteri Kesehatan Ahmad Sujudi. Dia akan diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan pada 2003.

"Dijadwalkan diperiksa pukul 10.00," kata juru bicara KPK, Johan Budi SP, di Gedung KPK, Jakarta, Kamis 16 April 2009.

Dalam kasus pengadaan alat kesehatan pada 2003 ini, KPK sudah menetapkan dua tersangka. Mereka adalah mantan Direktur Utama PT Kimia Farma Trading, Gunawan Pranoto, dan Direktur Utama PT Rifa Jaya Mulia, Rinaldi Yusuf. Kedua tersangka ini sudah dicekal.

Selain itu, KPK juga sudah meminta agar imigrasi mencekal mantan Menteri Kesehatan Ahmad Sujudi, Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular Departemen Kesehatan, Achmad Hardiman, dan sejumlah pejabat Departemen Kesehatan.

Proyek pengadaan alat kesehatan ini menghabiskan anggaran Rp 190 miliar. Kerugian negara yang diduga mencapai Rp 71 miliar. KPK saat ini tengah membidik satu pejabat Departemen Kesehatan sebagai tersangka.

KPK mengindikasikan, modus yang digunakan adalah adanya penunjukan langsung rekanan oleh Departemen Kesehatan, penggelembungan harga, serta adanya uang terima kasih dari rekanan yang diterima Departemen Kesehatan.

Kemarin, KPK juga sudah menggeledah sejumlah lokasi yang diduga terdapat barang bukti korupsi. Penggeledahan berlangsung di empat lokasi. Tiga di antaranya kantor Kimia Farma di Matraman, Jalan Majapahit, dan Duren Sawit. Satu lokasi lain adalah kediaman mantan Direktur Utama Kimia Farma di kawasan Kebayoran Baru.

KPK pun menyita sejumlah dokumen sebanyak tiga kardus dari empat lokasi itu.

Mendag Imbau Masyarakat Tak Perlu Khawatir soal Pelemahan Rupiah
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nurul Ghufron Bakal Disidang Etik Dewas KPK pada 2 Mei Terkait Mutasi Pegawai Kementan

ewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) rencananya akan menggelar sidang dugaan pelanggaran etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron pada 2 Mei 202 mendatang.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024