VIVAnews - Peminat obligasi syariah atau sukuk global yang ditawarkan oleh pemerintah Indonesia membludak. Penawaran yang diajukan oleh investor mencapai miliaran dolar AS.
Indonesia tengah menjajakan sukuk global senilai US$ 650 juta dengan imbal hasil sekitar 8,8 - 9 persen, lebih rendah dari rencana semula 9,25 persen. Sesuai dengan Undang-Undang Sukuk, obligasi syariah tersebut dijamin oleh aset milik pemerintah Indonesia.
Sumber yang dikutip Bloomberg menyebutkan total penawaran atas sukuk tersebut mencapai lebih dari US$ 4 miliar.
Penawaran sukuk global perdana sudah mulai dilakukan kemarin, Rabu 15 April 2009. Penawaran dilakukan untuk melihat respon pasar terhadap minat penerbitan sukuk global.
Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Rahmat Waluyanto mengatakan, penawaran sukuk global bukan berarti langsung penerbitan. "Iya kami baru mengumumkan penawaran sukuk global ke pasar," katanya di Departemen Keuangan, Rabu malam, 15 April 2009.
Penawaran ini dilakukan murni hanya untuk melihat respon pasar. Sedangkan untuk penerbitannya masih menunggu waktu yang tepat. "Waktunya sebelum Juni," kata Rahmat. Namun bisa saja setelah dalam 1 x 24 jam, sukuk global ini bisa langsung diterbitkan.
Ditanya soal besarnya target yang diinginkan, Rahmat mengatakan tidak mematok pada besar tertentu. "Yang jelas target itu tidak akan melebihi underlying asset senilai Rp 7 triliun," katanya.