Survei ING Securities

Indonesia Pasar Menjanjikan di Asia Tenggara

VIVAnews - Indonesia menjadi salah satu dari tiga pasar paling optimistis di Asia Tenggara pada triwulan I-2009 setelah India (133) dan China (124).

Yen Amblas ke Level Terendah dalam 34 Tahun, Menkeu Jepang Bakal Ambil Tindakan

Sekitar 56 persen investor di Indonesia menerapkan strategi investasi seimbang, serta memilih investasi jangka menengah dan panjang dengan hasil stabil.

Namun, indeks sentimen investor ING untuk Indonesia turun menjadi 96 pada triwulan I-2009 dari 109 pada triwulan IV-2009. Angka ini turun 12 persen dalam tiga bulan terakhir.

Laporan indeks sentimen investor ING yang diterima VIVAnews di Jakarta, Kamis 16 April 2009, menyebutkan, investor Indonesia kelas menengah dan menengah ke atas memiliki kepercayaan tertinggi terhadap lembaga keuangan (67 persen) dibanding negara-negara lain di Asia.

Meski demikian, 51 persen investor Indonesia tidak mengetahui investasi apa yang akan mereka ambil, sedangkan 32 persen mengakui akan mengurangi investasinya dan memilih untuk menyimpan dana tunai

Berdasarkan survei ING, 43 persen investor di Indonesia merasa situasi keuangan pribadi mereka telah memburuk. Jumlah ini meningkat dari 26 persen pada triwulan sebelumnya.

Sementara itu, 37 persen Investor Indonesia menilai situasi keuangan rumah tangga mereka telah menurun. "Jumlah ini juga meningkat dari 27 persen dari triwulan sebelumnya," tulis survei itu.

Bahkan, 83 persen investor di Indonesia khawatir mengenai kepastian kerja. Persentase ini merupakan yang tertinggi di kawasan Asia.

Survei triwulanan ING itu menunjukkan sentimen di seluruh pasar di Asia tetap stabil, dengan sedikit perubahan dalam penilaian indeks mereka.

Pernah Anulir Vonis Mati Sambo, Kabar Majunya Suharto jadi Wakil Ketua MA Dikritisi

Kondisi itu menunjukkan investor memilih tetap menunggu perkembangan dari kondisi krisis keuangan dan ekonomi ke depan. Investor di Asia Tenggara termasuk Indonesia, Filipina, dan Malaysia sedikit terpengaruh krisis keuangan global pada triwulan terakhir.

Namun, di tengah krisis keuangan global, indeks sentimen investor ING untuk pan-Asia meningkat menjadi 85 pada triwulan I-2009 dibandingkan 73 selama triwulan IV-2008.

Prof Yudan dan Pejabat BPIP Melayat ke Rumah Kayla Peserta Seleksi Paskibraka Sukabumi

Ini merupakan yang pertama kalinya indeks pan-Asia meningkat sejak indeks sentimen investor ING diperkenalkan pada triwulan III-2007. Peningkatan indeks ini membawa pan-Asia bergerak dari kategori pesimis ke netral.

“Tidak mengherankan bahwa investor di Indonesia terus memilih pendekatan investasi yang konservatif," kata Robert Scholten, presiden direktur PT ING Securities Indonesia dalam survei itu.

Apalagi ini bukan pertama kalinya Indonesia dilanda krisis dan mayoritas investor telah belajar dari pengalaman sebelumnya.

Hasil dari indeks sentimen investor ING menunjukkan sebagian besar investor di Indonesia (64 persen) memandang ekonomi telah menurun pada triwulan I-2009 dan 24 persen berpendapat kondisi ekonomi akan terus menurun pada triwulan II-2009.

Pandangan mereka sesuai dengan perkiraan Bank Indonesia (BI) terhadap pertumbuhan ekonomi nasional yang tahun ini berada di antara 3-4 persen akibat dari dampak penurunan kondisi ekonomi global. Pertumbuhan tersebut lebih rendah bila dibandingkan dengan pertumbuhan per akhir tahun lalu yang mencapai 6,1 persen.

Indeks sentimen investor ING juga menunjukkan 83 persen investor Indonesia menilai peningkatan inflasi akan mempengaruhi keputusan investasinya. Sementara itu, 40 persen investor merasa kondisi inflasi tidak akan berubah pada triwulan II-2009.

Survei itu juga menyebutkan, 43 persen investor di Indonesia berpandangan positif terhadap dampak dari kebijakan pemerintah terhadap iklim investasi pada triwulan I-2009.

Sementara itu, 46 persen dari investor Indonesia terus memiliki pandangan yang sama untuk triwulan II-2009.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya