VIVAnews - Pemerintah mempertanyakan langkah Perum Bulog yang tidak ikut mendaftar ekspor beras kelas premium.
"Mungkin mereka ada pertimbangan lain," kata Deputi Kementerian Koordinator Perekonomian Bidang Pertanian Bayu Khrisnamukti di kantornya, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Kamis, 16 April 2009.
Menurut Bayu, pemerintah mempertanyakan keputusan tersebut karena kesempatan untuk mengekspor beras premium dibuka kepada seluruh perusahaan di Tanah Air. Diakuinya, sampai saat ini pihaknya belum memperoleh penjelasan terkait keputusan tersebut.
Bayu yang juga menjabat komisaris di perusahaan tersebut juga mengaku tidak bisa menjawab. Sebab keputusan itu berada di internal perusahaan. "Masa komisaris mengurus sampai pengajuan untuk ekspor," ujar dia.
Bulog yang selama ini bertugas mengelola beras, belum mendaftar sebagai perusahaan pengekspor beras premium kepada Departemen Pertanian. Sedangkan sejumlah perusahaan swasta telah mendaftar untuk memperoleh verifikasi dari departemen tersebut.
Rektor UNU Gorontalo Resmi Dilaporkan Polisi atas Kasus Dugaan Pelecehan Seksual
Kasus dugaan pelecehan yang dilakukan rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Gorontalo, Amir Halid kini terus berlanjut dan belasan korbannya sudah melapor ke Polisi.
