Kalla Akui Tak Populer Jadi Calon Presiden

VIVAnews - Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla mengakui partainya tak memiliki tokoh sentral yang cukup populer untuk diusung sebagai calon presiden. Bahkan ia pun tak cukup percaya diri bersaing dengan sejumlah capres dari partai lain.

"Kita (Golkar) tidak punya tokoh yang memiliki elektabilitas tinggi," kata Ketua DPP I Partai Golkar Fadel Muhammad mengutip pernyataan Kalla di hadapan pengurus DPD I, Kamis 16 April 2009. "Saya (Kalla) juga merasakan elektabilitas saya rendah."

Dengan alasan itulah, Kalla meyakinkan partainya untuk berkoalisi dengan Partai Demokrat. "Maka sangat realistis bergabung Partai Demokrat," ujar Fadel melanjutkan omongan Kalla.

Hasil penghitungan cepat pemilu legislatif membuat Partai Golkar mengubah stragegi politiknya. Partai beringin itu tak lagi percaya diri mengajukan kadernya sebagai calon presiden. Golkar hanya mendapat sekitar 14 persen suara jauh di bawah Demokrat yang mendapat sekitar 20 persen. 

Pasien Imunodefisiensi Primer Minta Pemerintah Masukkan Terapi IDP ke dalam Formularium Nasional
Ketum Gerindra Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden PKS Ahmad Syaikhu.

Syaikhu Bicara Peluang PKS Gabung dengan Pemerintahan Prabowo-Gibran

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Syaikhu turut buka suara soal peluang akan gabung atau tidak ke Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024