Ditolak Yudhoyono, Kalla Malah Tertawa

VIVAnews - Partai Golkar kembali merapat ke Partai Demokrat usai pemilu legislatif. Jika koalisi terwujud bisa dipastikan kader Golkar yang kembali mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono sebagai calon presiden pada pemilu 2009.

Sejumlah kandidat pendamping Yudhoyono pun mulai menjadi perbincangan hangat di tubuh partai beringin. Salah satunya tentu saja sang ketua umum, Jusuf Kalla.

Lantas apa reaksi Kalla jika Yudhoyono menolaknya sebagai pendamping? "Haha.... akan kita bahas," ujar Kalla sambil menunjuk ruang yang digunakan rapat konsultasi sejumlah pengurus partai di DPP Partai Golkar, Kamis 16 April 2009.

Selain Kalla, juga ada lima nama kuat yang diperkirakan akan ditawarkan ke Yudhoyono. Mereka adalah Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono, Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar Surya Paloh, Wakil Ketua Dewan Penasehat Partai Golkar Sri Sultan Hamengku Buwono X, anggota Dewan Penasihat Partai Golkar Aburizal Bakrie, dan mantan Ketua Umum Partai Golkar Akbar Tandjung.

Dalam sejumlah polling, Akbar dan Kalla adalah yang paling diunggulkan sebagai pendamping Yudhoyono. Hasil polling, jika Kalla dipasangkan dengan Yudhoyono, pemilu akan selesai satu putaran dengan 51,1 persen suara. Sedangkan jika Akbar dipasangkan dengan Yudhoyono akan meraih 46,7 persen suara.

Survei itu dilakukan empat lembaga yaitu Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES), Pusat Penelitian Politik (P2) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Pusat Kajian Politik FISIP Universitas Indonesia, dan Centre for Strategic and International Studies (CSIS) pada 9-20 Februari silam.

Deretan Ciri Satria Piningit yang Diramalkan Jayabaya
Pemain Timnas Qatar U-23 saat melawan Malaysia

Profil Qatar, Lawan Perdana Timnas Indonesia di Piala Asia U-23

 Timnas Qatar akan menjadi lawan perdana Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U 23 2024. Qatar sebenarnya tak terlalu istimewa dan bisa dikalahkan Indonesia U-23.

img_title
VIVA.co.id
13 April 2024