VIVAnews - Ketua Majelis Pertimbangan Partai Partai Persatuan Pembangunan, Bachtiar Chamsyah, mengatakan akan segera menyikapi tuntutan organisasi partai untuk menyelenggarakan musyawarah luar biasa partai.
“Ini semua akan diputuskan sesuai mekanisme yang ada, sesuai konstitusi partai,” kata Bachtiar di kantor DPP PPP Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Jumat 17 April 2009.
Desakan agar PPP segera menyelenggarakan musyawarah luar biasa itu dilakukan organisasi isayap seperti Angkatan Muda Ka’bah, Generasi Pembanguan Indonesia, Gerakan Mahasisa Islama Indonesia, dan Wanita Persatuan Pembangunan.
“Alasannya karena kepemimpinan partai yang sekarang ini sudah tidak layak lagi,” kata koordinator lapangan utama dari Gerapak Pemuda Ka’bah, Frans Islami, kepada VIVAnews.
Mereka menilai Ketua Umum PPP, Suryadharma Ali tidak mampu meningkatkan perolehan suara. Sebaliknya perolehan suara partai yang dalam pemilihan legislatif 2009 merosot dari perolehan suara pemilu 2004.
VIVA.co.id
26 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Galaxy AI Kini Mendukung Bahasa Indonesia di Galaxy S24 Series, Begini Cara Pakainya
Gadget
14 menit lalu
Samsung resmi mengumumkan kehadiran bahasa Indonesia di fitur kecerdasan buatan Galaxy AI pada seri Galaxy S24. Cukup 3 langkah untuk mengaktifkannya.
Timnas Indonesia menembus semifinal Piala Asia U-23 setelah mengalahkan Korea Selatan dalam drama adu penalti yang dramatis. Artikel ini uraikan jalannya pertandingan.
Dramatis! Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korea Selatan U-23 Lewat Adu Penalti: 11-10
Gorontalo
18 menit lalu
Timnas Indonesia U-23 berhasil mengalahkan Korea Selatan U-23 pada perempat final Piala Asia U-23. Indonesia menang lewat adu penalti dengan skor 11-10.
Kejari Pringsewu Bongkar Bapenda, Ada TPPU Dan Tersangka Lain
Lampung
sekitar 1 jam lalu
Kepala Kejaksaan Negeri Pringsewu akan membongkar adanya dugaan kebobrokan di Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Pringsewu Lampung mulai dari tahun anggaran 2016 hingga 20
Selengkapnya
Isu Terkini