Presiden Iran Minta Wartawati AS Dibela

VIVAnews - Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, menyatakan bahwa jurnalis Amerika Serikat (AS) yang divonis delapan tahun penjara, Roxana Saberi, harus diberi pembelaan secara total saat dia mengajukan banding.

Presiden Direktur P&G Indonesia Sebut Prospek Masa Depan Indonesia Cerah 

Maka, Ahmadinejad Minggu 19 April memberi instruksi tertulis kepada kepala kejaksaan di Teheran untuk memastikan bahwa "terpidana harus diberikan hak-hak untuk membela diri" atas dakwaan yang mereka terima.

Permintaan tertulis itu dilayangkan kepada jaksa di Teheran, Minggu 19 April 2009, satu hari setelah Saberi dinyatakan bersalah karena dituduh melakukan tindakan mata-mata di Iran untuk AS. Seperti dikutip dari laman stasiun televisi BBC, tidak biasanya Ahmadinejad melakukan intervensi semacam ini.

Pesan itu tampaknya merupakan pertanda bahwa pemimpin Iran tidak ingin kasus Saberi menjadi penghalang bagi upaya dialog dengan pemerintah baru AS di bawah kepemimpinan presiden Barack Obama setelah kedua negara putus hubungan selama 30 tahun.

Ahmadinejad mengatakan bahwa hak Saberi dan juga seorang blogger Iran-Kanada, Hossein Derakhshan- yang sudah dipenjara sejak November lalu, tidak boleh dilanggar. "Tolong ambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan bahwa proses pemeriksaan terkait dakwaan terhadap individu yang telah disebutkan di awal, dilakukan dengan hati-hati, adil, dengan pengawasan terahadap keadilan dan peraturan," tulis presiden berwatak keras ini kepada para jaksa.

"Tolong secara pribadi mengobservasi proses tersebut untuk memastikan bahwa terdakwa memiliki hak hukum dan kebebasan dalam membela diri mereka dan bahwa hak-hak mereka tidak dilanggar bahkan oleh hal sekecil apapun," lanjut Ahmadinejad.

Vonis terhadap jurnalis berusia 31 tahun itu keluar meski Presiden Barack Obama telah meminta Saberi dibebaskan dan saran diplomatik untuk Iran setelah tiga dekade terhenti.

Presiden Obama telah mendesak agar Saberi dibebaskan, dan yakin bahwa Saberi tidak terlibat dalam kegiatan spionase. Khawatir terhadap keselamatan Saberi, pemerintah AS akan mengontak Iran terkait kasus ini melalui pihak ketiga, yaitu Swiss.

Saberi, yang ditangkap Januari lalu, menyangkal tuduhan dan berencana untuk melancarkan aksi mogok makan. Demikian kata ayah Saberi, Reza. Pengacara Saberi akan mengajukan banding. Sedangkan ibu Saberi, Akiko, khawatir akan kesehatan putrinya. "Dia sangat, sangat kurus," kata perempuan asal Jepang tersebut. (AP)

Bandara di Dubai, Uni Emirat Arab (UAE), tergenang banjir 17/4

Akibat Banjir, Penerbangan Perdana Maskapai Emirates Airbus 380 dengan 592 Penumpang dari Dubai ke Bali Dibatalkan

Banjir bandang yang merendam Dubai, Uni Emirat Arab pada 16 April 2024, berdampak pada penerbangan beberapa maskapai menuju Bali.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024