Piala Dunia Berkuda

Meredith Juara Show Jumping

VIVAnews - Prestasi sensasional berhasil diraih Meredith Michaels-Beerbaum. Atlet berkuda asal Jerman itu bersama kudanya 'Shutterfly'berhasil menjadi juara pada Piala Dunia Berkuda untuk nomor show jumping (lompat rintangan) yang digelar di Las Vegas, AS, Minggu, 19 April 2009. Ini adalah gelar ketiga bagi Meredith di arena Piala Dunia.

Meredith yang menempati peringkat satu dunia menggambarkan kemenangannya sebagai 'minggu yang sempurna.' Dalam empat ronde, Meredith dan kudanya yang berusia 16 tahun selalu menjadi yang terbaik. Ia mendedikasikan kemenangan ini untuk ayahnya yang baru meninggal empat minggu lalu.

Meredith dan Shutterfly, seperti diberitakan Sports Illustrated, tampil tanpa satu kesalahan pun. Atlet tuan rumah McLain Ward dengan kudanya "Sapphire' menempati posisi kedua dengan dua angka kesalahan. Albert Zoer (Belanda) menjadi juara ketiga dengan kudanya "oki Doki.'

Meredith yang lahir di Los Angeles, AS, melewati 70 rintangan dalam empat ronde tanpa ada kesalahan maupun refusal (penolakan) dalam kompetisi yang digelar selama empat hari itu.

"Saya sangat bangga dengan Shutterfly. Saya kenal dia dengan sangat baik. Kami sekarang seperti pasangan tua. Ini adalah kemenangan paling sulit buat saya. McLain sama sekali tidak memberikan kesempatan," kata Meredith yang pada tahun 2005 dan 2008 juga tampil sebagai yang terbaik.

Ada dua orang lagi yang juga punya koleksi tiga gelar juara dunia.Yang pertama adalah Rodrigo Pessoa asal Brasil. Dengan kudanya 'Baloubet du Rouet', Pessoa juara pada tahun 1998, 1999 dan 2000. Tahun ini Pessoa hanya menempati posisi ke-5 dengan 12 kesalahan kali ini berpasangan dengan 'Rufus.' Seorang lagi adalah Hugo Simon (Austria) yang menjadi juara tahun 1979, 1996 dan 1997.

Penjualan Tablet Sudah Ada Titik Terang
Gunung Ibu di Halmahera kembali erupsi.

Aktivitas Vulkanik Meningkat, Gunung Ibu di Halmahera Barat Naik Status Jadi Siaga

PVMBG mengumumkan kenaikan status Gunung Ibu di Halmahera Barat dari sebelumnya waspada level II menjadi siaga level III seiring peningkatan aktivitas vulkanik.

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024