VIVAnews - PT International Nickel Indonesia Tbk (INCO) menargetkan produksi nikel tidak lebih di atas 40 ribu metrik ton nikel pada tahun ini. Target ini jauh di bawah target produksi 2008, sebesar 77 ribu metrik ton, atau turun hingga 48 persen.
"Kami tidak menurunkan produksi, kami hanya membatasi ekspansi energi," kata Direktur Utama Inco di Jakarta, Senin malam, 20 Maret 2009.
INCO telah menghentikan sejumlah pembangkit listrik berbahan bakar minyak dengan kapasitas 80 Megawatt sejak 24 Oktober 2008. Akibatnya, target produksi nikel tergerus.
Sebelum dihentikan, total kapasitas pembangkit listrik INCO sebesar 360 Megawatt, yang terdiri dari pembangkit Hydro 275 Megawatt dan pembangkit minyak 85 Megawatt.
Penghentian pembangkit listrik berbahan minyak ini disebabkan tingginya harga minyak mentah dunia beberapa waktu lalu. Padahal, harga nikel dunia cenderung turun. "Sampai saat ini penghentian pembangkit masih dilakukan, menunggu harga nikel bagus," katanya.
VIVA.co.id
4 Mei 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Klub bola voli Korea Selatan, Red Sparks, memperpanjang kontrak atlet voli Indonesia, Megawati Hangestri Pertiwi, untuk bermain di musim depan dengan gaji Rp2,4 miliar.
Kalahin Paquito dengan 5 Hero Fighter ini! Yuk, temukan trik menghadapi Paquito dalam game Mobile Legends untuk push rankmu!
Peluncuran Tahapan Pilkada Sumut 2024, Pj Gubernur Sumut Dorong Peningkatan Partisipasi Pemilih
Medan
30 menit lalu
Seluruh pihak untuk bersama-sama menyukseskan Pilkada Sumut hingga Pilkada Kabupaten/Kota tahun 2024 ini. Dengan terlaksana tahapan Pilkada berjalan dengan baik, aman.
Komunitas Milenial Indonesia (MI) Lampung mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat di Dusun Sidorukun, Kecamatan Kotaagung, Kabupaten Tanggamus, Lampung.
Selengkapnya
Isu Terkini