VIVAnews - Investor asing asal Timur Tengah dikabarkan sedang menjajaki kepemilikan saham PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA).
Sumber VIVAnews mengatakan, investor tersebut kabarnya sudah bernegoisasi dengan salah satu pemegang saham perseroan untuk memuluskan rencananya tersebut. "Mereka (investor Timteng), takut didahulukan pemodal lokal yang kabarnya juga gencar ingin menguasai saham TBLA," ujarnya di Jakarta, akhir pekan lalu.
Sudarmo Tasmin, wakil direktur utama Tunas Baru Lampung ketika dikonfirmasi mengakui, tidak ada pembicaraan dengan manajemen maupun pendiri perseroan bahwa ada investor asal Timur Tengah yang bakal membeli saham perseroan. "Tidak ada pembicaraan ke arah itu," ujarnya kepada VIVAnews di Jakarta, Senin, 20 April 2009.
Hal senada juga dikemukakan Hardy, sekretaris perusahaan TBLA, yang mengatakan informasi tersebut tidak benar adanya.
Per 31 Maret 2009, PT Budi Delta Swakarya memiliki saham berkode TBLA sebesar 29,69 persen dan PT Sungai Budi sebanyak 27,46. Sedangkan sisanya dimiliki publik.
Pada perdagangan Senin, 20 April 2009, TBLA ditutup menguat Rp 15 (6 persen) di level Rp 265. Broker PT Phillip Securities Indonesia dengan kode broker KK tercatat sebagai broker yang paling banyak mengoleksi saham Tunas Baru Lampung.
Menurut pengamat pasar modal Teguh Ramadhani, rencana bakal masuknya investor asing tersebut mesti ditinjau lebih jauh, seperti berapa besar kepemilikan saham yang nanti diakuisisinya. "Kalau dominan, bisa memberikan sentimen positif," ujarnya.
Namun, dia mengakui, sebaiknya investor menahan dulu langkahnya bila ingin mengakumulasi saham Tuna Baru sampai ada kejelasan benar tidaknya rencana tersebut. "Jika benar, tetap mesti dilihat seberapa besar saham yang akan dibeli," tutur Teguh.
Sampai akhir 2008, perseroan membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 3,95 triliun atau meningkat 114,50 persen dibandingkan periode yang sama 2007 sebesar Rp 1,84 triliun.
Namun, lonjakan pendapatan yang sangat signifikan itu tidak diikuti naiknya laba bersih TBLA yang hanya sebesar Rp 63,34 miliar atau turun 34,86 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 97,23 miliar.
Momen Presiden Joko Widodo jadi Saksi Nikah Anak Wamenaker Afriansyah Noor
Presiden Joko Widodo bersama Yanda Zaihifni Ishak menghadiri acara pernikahan putri dari Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Afriansyah Noor.
