Sesi II Tutup

Tekanan Jual Berlanjut, IHSG Terkoreksi

VIVAnews - Aksi ambil untung (profit taking) investor terhadap sejumlah saham unggulan (blue chips) akibat sentimen negatif mancanegara dan domestik disinyalir menjadi katalis masih bertahannya indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia di zona negatif.

IHSG tetap bercokol di posisi negatif atau turun 32,99 poin (1,99 persen) menjadi 1.628,85 pada transaksi sesi II Selasa, 21 April 2009. Sedangkan pada sesi I, indeks melemah di posisi 1.629,07 atau terkoreksi 32,77 poin (1,98 persen).

Total nilai transaksi yang dibukukan mencapai Rp 6,41 triliun dengan frekuensi 190.018 kali. Sebanyak 90 saham menguat, 92 melemah, 62 ditutup stagnan, serta 212 saham tidak terjadi transaksi.

Menurut analis PT BNI Securities Akhmad Nurcahyadi, sangat minimnya katalis serta kecenderungan sentimen negatif mancanegara yang lebih mendominasi diprediksi berdampak signifikan bagi pelemahan bursa hari ini.
"Meski rupiah menguat lagi, IHSG cenderung bergerak turun," ujarnya melalui riset yang diterima VIVAnews di Jakarta, hari ini.

Jelang Lebaran, Irish Bella Ajarkan Anak Cara Bedakan Nominal Uang THR

Dia mengakui, penurunan bursa global dan regional yang sebagian besar dipicu kesadaran akan terlalu percayanya pelaku pasar terhadap pulihnya kondisi perekonomian global, serta harga minyak mentah yang turun menjadi sentimen negatif bursa dalam negeri.

Bursa Asia, saat IHSG tutup juga bergerak negatif. Hang Seng Index melemah 465,02 poin atau 2,95 persen ke posisi 15.285,89, Nikkei 225 turun 213,42 poin (2,39 persen) ke level 8.711,33, dan Straits Times Singapura terkoreksi 23,87 poin atau 1,27 persen menjadi 1.850,98.

Sedangkan di bursa Wall Street pada perdagangan Senin sore waktu New York atau Selasa dini hari WIB, indeks Dow Jones kembali melemah 289,60 poin atau 3,56 persen ke level 7.841,73. Indeks Nasdaq turun 64,86 poin atau 3,88 persen menjadi 1.608,21 dan S&P 500 terkoreksi 37,21 poin atau 4,28 persen di posisi 832,39.

Di Bursa Efek Indonesia, saham-saham yang mengalami penurunan harga besar antara lain PT Astra International Tbk (ASII) yang melemah Rp 500 (3,13 persen) ke level Rp 15.450, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) turun Rp 450 atau 3,08 persen menjadi Rp 14.150, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) terkoreksi Rp 400 (5,06 persen) di posisi Rp 7.500, PT Indosat Tbk (ISAT) turun Rp 250 atau 4,34 persen ke level Rp 5.500, dan Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang ditutup melemah Rp 200 (3,77 persen) menjadi Rp 5.100.

Gunung Kidul Yogyakarta Diguncang Gempa, Getaran Terasa hingga Pacitan
Otto Hasibuan, Sidang Lanjutan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum di MK

Otto Hasibuan Klaim Pemilu 2024 Paling Damai, Bukan Paling Buruk

Wakil Ketua Tim Pembela Hukum Prabowo-Gibran, Otto Hasibuan menegaskan bahwa Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 merupakan yang paling damai dan baik bukan pemilu paling buruk.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024