Golkar Tak Mau Didikte Demokrat

VIVAnews - Partai Golkar hingga Selasa malam, masih melakukan negosiasi secara intensif untuk koalisi dengan Partai Demokrat. Walau demikian, Golkar tidak ingin didikte oleh Partai Demokrat terkait cawapres dari Partai Golkar untuk mendampingi SBY.

Wakil Sekjen Partai Golkar Iskandar Mandji mengatakan, koalisi hendaknya menguntungkan kedua belah pihak. "Berkoalisi harus disertai take and give masing-masing partai," ujar Iskandar usai pertemuan dengan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla di kediamannya, Menteng, Jakarta, Selasa malam, 21 April 2009.

Pembicaraan intensif dilakukan sejak Selasa siang hingga malam hari. Siang hari pertemuan dilakukan di Hotel Four Seasons, Jakarta. Golkar diwakili oleh Ketua DPP Muladi dan Andi Mattalatta. Sedangkan Demokrat diwakili Ketua Umum Hadi Utomo, Sekjen Marzuki Ali, dan Ketua DPP Anas Urbaningrum.

Dalam pertemuan tersebut, Iskandar menjelaskan, Demokrat mempertanyakan tentang platform koalisi yang disepakati. "Setelah itu dibicarakan juga hal-hal lain," ujar dia.

Sedangkan dalam pengajuan nama cawapres, kata Iskandar, Golkar dan Demokrat harus membicarakan secara intensif. Partai Golkar juga tidak mau didikte terkait nama yang akan diajukan. "Harus dibicarakan secara intens mengenai siapa (nama cawapres). Tidak boleh ada yang mendikte," ujar Iskandar.

Penonton Indonesia Bakal Adakan Nobar Episode Terakhir Queen of Tears, Catat Jadwalnya!
Ilustrasi ibu hamil

5 Makanan yang Wajib Dihindari oleh Wanita Hamil, dari Daging Mentah hingga Kafein

Hamil adalah periode yang penting dalam hidup seorang wanita, dan menjaga pola makan yang sehat adalah salah satu cara terbaik untuk memastikan kesehatan ibu dan bayi.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024