Pendapatan Anjlok, 675 Staf Yahoo Kena PHK

VIVAnews - Yahoo Inc. berencana mengurangi lebih dari 670 pekerja atau 5 persen dari jumlah total pekerjanya. Rencana itu terungkap setelah Yahoo, Selasa 21 April 2009, mengaku di triwulan pertama tahun ini menderita penurunan laba yang cukup tajam dibanding periode yang sama tahun 2008. 

Kendati demikian, penurunan laba perusahaan penyedia layanan informasi dan jual-beli di internet itu tidak seburuk yang dibayangkan kalangan pengamat di Wall Street. 

Seperti dikutip dari laman stasiun televisi CNN, pengurangan karyawan Yahoo itu akan berdampak pada 675 pegawai. Yahoo mengatakan, para pegawai yang harus hengkang bakal diberi tahu dalam dua pekan mendatang. Tahun lalu, Yahoo telah mengurangi sekitar 700 karyawan.

Yahoo tidak menjelaskan pegawai dari divisi mana yang bakal kehilangan pekerjaan. Namun Carol Bartz, kepala eksekutif korporat (CEO), mengatakan dengan sangat tegas bahwa struktur manajemen perusahaan saat ini sangat tidak efisien.

"Kami punya tiga orang yang memberi perintah pada pemegang proyek, dan tidak ada seorangpun yang melakukan apapun," kata Bartz dalam konfrensi melalui telepon dengan para analis.

BRI Targetkan Pengguna BRImo Tembus 36 Juta di Akhir 2024

"Kami harus membuat mereka fokus pada hal yang tepat. Itu adalah hal terpenting yang akan dilakukan Yahoo untuk menjadi perusahaan yang berkembang, kuat, dan besar," lanjut Bartz.

Pengumuman pemutusan hubungan kerja itu dilakukan saat perusahaan melaporkan penerimaan bersih selama tiga bulan pertama 2009 sebesar US$ 118 juta, atau 8 sen per lembar saham, Artinya, penerimaan Yahoo kali ini turun 78 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Hasil penerimaan tahun lalu meliputi juga keuntungan signifikan dari sebuah investasi di saham perusahaan internet China, Alibaba.com.

Manajemen memprediksi bahwa penerimaan Yahoo akan terkikis lagi pada triwulan kedua, dengan penerimaan total akan berada di kisaran US$ 1,42 miliar hingga US$ 1,63 miliar. Penerimaan total Yahoo pada triwulan kedua tahun lalu total berjumlah US$ 1,8 miliar.

Ancaman Mengerikan dari Presiden Iran Jika Israel Lakukan Hal Ini
Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia / MKRI

MK Gelar Sidang Sengketa Pileg 2024 Pekan Depan, Total Ada 297 Perkara

MK akan memulai rangkaian perselisihan hasil pemilihan umum atau PHPU untuk sengketa Pemilu Legislatif (Pileg) 2024.  Ada 297 perkara yang teregistrasi.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024