Sumber Dana Sulit

Pemerintah - Swasta Berebut Jual Obligasi

VIVAnews - Saat ini, banyak negara, termasuk Indonesia sedang dihadapkan pada situasi kompetisi yang ketat antara pemerintah dan swasta dalam memperebutkan sumber dana guna membiayai investasi dan belanja.

Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kondisi memang dialami oleh banyak negara karena sumber dana sedang sulit. "Sumber uang itu kembali ke asal negaranya," ujar Sri Mulyani di Bappenas, Rabu 22 April 2009.

Ia mengatakan pemerintah dan swasta harus berebut untuk mendanai kebutuhan investasi yang harus tetap dipertahankan. Perebutan ini sudah terjadi dalam penerbitan surat utang.

Selain menerbitkan obligasi rupiah, pemerintah sudah menerbitkan obligasi valas, serta obligasi syariah di pasar internasional. Itu dilakukan untuk membiayai defisit anggaran yang membengkak jadi 2,5 persen dari produk domestik bruto.

Kebijakan penerbitan obligasi juga dilakukan oleh swasta untuk membiayai investasi mereka. Swasta menghadapi kondisi perbankan yang sedang sulit. Meski masih ada ruang, aktivitas pinjaman dari perbankan menurun sehingga swasta harus menerbitkan obligasi.

Terungkap, Alasan Rizky Irmansyah Sukses Curi Perhatian Nikita Mirzani

Sejumlah perusahaan yang berniat menerbitkan obligasi adalah Indofood, Astra Sedaya Finance, Federal International Finance, Berlian Laju Tanker, Bank BTN dan lainnya.

Atas dasar itu, Menteri Keuangan meminta agar para pengambil kebijakan bisa menciptakan suasana kondusif di Indonesia. "Suasana itu mahal biayanya karena tercermin dari sikap dan kebijakan yang tidak bisa dinilai," ujarnya.

Suasana ini juga penting untuk menciptakan kepercayaan pasar. Dengan begitu, investor tetap bisa percaya pada ekonomi Indonesia dan berinvestasi di negeri ini.

VIVA Militer: Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky

Rusia Telah Menangkap Pemodal Teroris Serangan Moskow, Ternyata Dikirim Melalui Ukraina

Dalam penemuan itu, mereka mengklaim bahwa negara Ukraina telah membayar “sejumlah besar dana” kepada para pelaku.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024