Sogok-Menyogok, Musuh Terbesar Sri Mulyani

VIVAnews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati Paling membenci sogok menyogok dalam tubuh pemerintahan. Sebagai lembaga publik, ia menginginkan agar tansparansi dan kejujuran pejabat publik itu diutamakan.

"Saya tahu Anda pasti mencibir, hanya bagus dipidato saja ibu ini," ujar Menkeu dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Tingkat Pusat di Bappenas, Rabu 22 April 2009.

Sri Mulyani menantang siapapun itu jika bisa membuktikan dan menemukan sogok menyogok di Departemen Keuangan khususnya. Dia berjanji akan langsung menindak. "Kalau Anda menyogok, maka Anda adalah orang yang saya musuhi nomor satu," katanya.

Sebagai pejabat publik, menurut Sri Mulyani, kebiasaan amplop mengamplop harus dihilangkan. Pelaksana Tugas Menko Perekonomian ini juga menginginkan agar setiap pejabat publik bisa dibilang birokrat sejati.

Gibran Akan Temui Wapres Ma'ruf Amin Sore Ini

"Harapan saya adalah ketika kami berjalan di publik mereka bisa berkata, oh itu toh pegawai yang kita banggakan," katanya. Ekonom FEUI itu menekankan agar kebiasaan amplop dihilangkan. Penghilangan ini sebagai bukti rasa cinta kepada bangsa Indonesia.

Mantan Direktur Eksekutif IMF ini sedang sibuk melakukan reformasi birokrasi di Departemen Keuangan. Reformasi sudah dijalankan di Direktorat Jenderal Pajak, serta Ditjen Bea Cukai. Saat ini, reformasi dilanjutkan ke sejumlah instansi di bawah Depkeu, seperti Direktorat Perbendaharaan Negara.

Dokter Boyke Ungkap Fetish Seks dengan Mayat hingga Penyebabnya

Berbekal reformasi yang diiringi dengan perbaikan pendapatan atau remunerasi pegawai Departemen Keuangan tersebut, Sri Mulyani bukan sekadar menjanjikan pelayanan yang lebih baik, tetapi juga menghindarkan pegawai Depkeu dari tindakan korupsi, seperti sogok menyogok yang dia sebut sebagai musuh terbesarnya.

Presiden Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Iran Ebrahim Raisi

Delegasi Korea Utara Kunjungi Iran, Isu Kerjasama Semakin Kuat

Delegasi negara Republik Korea Utara yang dipimpin oleh menteri kabinet perdagangan internasional, melakukan kunjungan negara ke Iran, kata media resmi pemerintah Korut.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024