Kontroversi Kematian David Hartanto Widjaja

Hakim: Kematian David Layak Diperkarakan

VIVAnews - Sidang terbuka kasus David Hartanto Widjaya akan digelar pada 20-26 Mei, 2009. Dalam sidang tersebut 16 saksi dari berbagai kalangan akan hadir, di antaranya ahli forensik yang mengotopsi jenazah David, Profesor Chan Khap Luk- dosen pembimbing David yang diduga ditusuk oleh David, dan pelajar Indonesia yang dinilai dekat dengan korban.

Demikian ungkap pejabat fungsi bidang penerangan dan sosial budaya KBRI Singapura, Yayan G.H Mulyana, saat dihubungi VIVAnews, Rabu 21 April 2009. Dalam sidang terbuka tersebut, jaksa penuntut umum akan memaparkan kasus David dan menyebutkan kejanggalan-kejanggalan yang ditemui.

Dalam sidang coroner mention yang digelar secara tertutup hari ini di Pengadilan Koroner Singapura, kasus David dinyatakan sebagai kasus koroner yang berarti penyebab tewasnya David bisa disebabkan kecelakaan, bunuh diri, atau penyebab tidak alamiah.

Coroner mention berlangsung dari pukul 11.30 hingga 13.00 waktu Singapura dengan dihadiri Ketua Tim Verifikasi Kasus Kematian David, Iwan Piliang; staf KBRI, termasuk Yayan; orang tua, paman, dan kakak almarhum David; serta pengacara keluarga. Coroner mention dipimpin oleh hakim Victor Yeo.

Menurut Yayan, pihak keluarga David sangat terdorong dengan kemajuan ini. "Ini suatu tahap awal dari proses hukum," kata Yayan. Pihak KBRI, kata Yayan, akan menegaskan kembali agar penyelidikan polisi terus berlangsung.

"Kami juga pastikan proses hukum terus bergulir sesuai hukum, hingga tercapai keadilan, selain itu kami pastikan pihak NTU tetap bekerja sama, dan mengadakan bimbingan konseling kepada pelajar Indonesia yang diajukan sebagai saksi. Belum diperoleh informasi jumlah pelajar Indonesia yang akan dihadirkan sebagai saksi.

KPU Sebut Gugatan Ganjar-Mahfud yang Singgung Jokowi Salah Sasaran
Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro

Indonesian Students Victim of Germany Human Trafficking Mostly In Debt

The Indonesian police have uncovered many students who have become victims of an international human trafficking network to Germany, where they are trapped in debt.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024