VIVAnews - Pengamat ekonomi politik Jeffrey A Winters mengatakan Indonesia tidak akan menjadi negara maju jika pertumbuhan ekonominya hanya 7 persen. Indonesia harus mempunyai target ambisius. Dengan target ambisius niscaya Indonesia bisa menjadi salah satu negara maju.
"Indonesia menuju masa depan di mana kemiskinan menjadi permanen jika pertumbuhan hanya 7 persen," kata Jeffrey di Jakarta, Rabu 22 April 2009.
Menurutnya, jika pembangunan di Indonesia hanya mencapai 7 persen per tahun, maka hingga 2045 Indonesia akan tetap menjadi negara miskin. Pertumbuhan ekonomi 7 persen hanya bisa mempertahankan status quo yang ada, bisa menyerap lapangan pekerjaan. Namun tidak bisa meningkatkan kesejahteraan. Untuk menjadi negara maju, dibutuhkan target ambisius dan kebijakan yang mendukung target itu.
"Saya sering tanya kepada pemimpin negara, pada tahun berapa Indonesia akan menjadi negara maju? 2050? atau abad 21? tidak pernah ada jawaban," katanya.
Dia mengatakan jika pertumbuhan Indonesia mencapai 10 persen dalam 20 tahun ke depan, maka kemajuan Indonesia pada 2045 bisa 21 kali dari masa sekarang. Sementara jika memakai angka pertumbuhan 7 persen, 20 tahun mendatang hanya mencapai kemajuan sebanyak 6,2 kali. "Indonesia 2045 bisa tiga kali lebih kaya kalau pertumbuhannya double digit," katanya.
Permasalahan yang selama ini sudah mengakar adalah anggapan pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah hebat bila mencapai 7 persen. Jika dihitung dari 1998 hingga 2007, pertumbuhan ekonomi rata-rata hanya 5, 2 persen. "Yang kuat selama ini hanya mentalitas pertumbuhan 7 persen, elit Indonesia bangga kalau bisa mencapai 7 persen," katanya.
Jeffery menyindir pernyataan Presiden SBY terkait salah satu calon presiden yang mengkampanyekan pertumbuhan ekonomi double digit. Menurut dia, untuk men-setting pertumbuhan ekonomi yang tinggi saja SBY tidak berani.
Menurutnya ekonomi saat ini memang terimbas oleh adanya krisis global. Penurunan telah terjadi dibidang investasi, ekspor dan juga impor. Penurunan ekonomi Indonesia tidak setajam negara-negara lain di dunia. Dia menjelaskan resesi ekonomi dunia masih akan diperkirakan masih berlangsung hingga tahun 2010.
Meski tidak merujuk pada suatu nama, namun salah satu program pertumbuhan ekonomi sebesar dua digit digencarkan oleh Partai Gerakan Indonesia Raya yang mengusung capres Prabowo.
VIVA.co.id
26 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Statistik 'Mengerikan' Timnas Indonesia U-23 Usai Singkirkan Korsel di Piala Asia
Ceritakita
11 menit lalu
Timnas Indonesia U-23 mengukir sejarah dengan lolos ke semifinal Piala Asia U-23 tahun 2024 setelah menumbangkan Korea Selatan (Korsel) melalui drama adu penalti
Peredaran Pil Ekstasi di Diskotek SS Diungkap Polres Binjai, 2 Pengedar Ditangkap
Medan
16 menit lalu
Penangkapan ini, anggota Satresnarkoba Polres Binjai menyamar sebagai pengunjung dan membeli pil ekstasi atau inex dari RA hingga JPN juga ditangkap dibelakang diskotek.
Sebuah opini sederhana tentang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 di Indonesia telah selesai dan dimenangkan pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Habib Bahar bin Smith tengah jadi sorotan karena perselisihannya dengan Ustadz Khalid Basalamah. Lantas benarkah sosok pendakwah yang dikenal dengan gaya ceramah kerasnya
Selengkapnya
Isu Terkini