PKS: Pendamping Yudhoyono Jadi Capres 2014

VIVAnews - Partai Keadilan Sejahtera mengerti benar vitalnya posisi calon wakil presiden yang mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono di Pemilihan Presiden 2009. Siapapun wakilnya, akan menjadi calon presiden terkuat di 2014.

"Koalisi, termasuk posisi cawapres, memang bisa menjadi sarana akselerasi dan mobilitas vertikal," kata Ketua Fraksi PKS, Mahfudz Siddiq, di gedung parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu 22 April 2009. "Misalnya, partai manapun yang nanti mendudukkan tokohnya untuk mengisi posisi sebagai cawapres SBY, maka hal itu akan menjadi jembatan bagi partai bersangkutan untuk memantapkan diri berkompetisi memajukan capres sendiri di Pemilihan Presiden 2014 mendatang."

Pada 2014, kata Wakil Sekretaris Jenderal PKS itu, semua partai punya hajat sama untuk memajukan calon presiden. Pertimbangannya, pada saat itu, sudah tidak akan lagi tokoh kuat tunggal seperti SBY sekarang ini.
 
"Saya yakin semua parpol mempunyai pikiran seperti itu.  Demokrat juga mungkin berpikir demikian, dan karenanya bisa saja mereka mengajukan cawapres dari internal Demokrat, atau bahkan mengambil dari kalangan pakar atau tenokrat nonpartai," kata Mahfudz.
 
Sementara PKS belum dalam posisi menawarkan mengisi posisi calon wakil presiden. "Alasannya, kami konsisten untuk memperkuat sistem presidensial pada periode 2009-2014, di mana presiden adalah single executive," kata Mahfudz.

PKS tetap fokus pada agenda dan program yang akan disepakati bersama Demokrat, untuk kemudian dituangkan dalam Kontrak Politik Jilid II dengan Yudhoyono.  Agenda dan kontrak politik tersebut sangat penting, karena pada periode sebelumnya, koalisi pemerintahan terlalu cair dan tidak memiliki aturan main yang jelas.

Syekh Abu Al Sebaa, Seorang Dermawan Penyedia Makan Gratis untuk Jemaah Umrah Meninggal Dunia
VIVA Militer: Rudal Balistik Jarak Menengah (MRBM) Kheibar Shekan militer Iran

Negara Ini Tuduh Iran sebagai Negara Teroris, Kok Bisa?

Argentina menuduh Iran sebagai pelaku tindakan terorisme. Tuduhan ini muncul setelah lebih dari tiga dekade serangan yang mengakibatkan korban jiwa di Buenos Aires, Argen

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024