Pengamat Bima Arya Sugiarto

Koalisi PDIP-Golkar Sulit Terjadi

VIVAnews - Direktur Eksekutif Charta Politika, Bima Arya Sugiarto, menilai koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dengan Partai Golkar sulit terjadi. Masing-masing partai memiliki ego sendiri yang sama-sama besar.

Selain berkoalisi dengan PDIP, pilihan kedua adalah membuat koalisi alternatif. "Yang kedua ini tampaknya agak susah," kata Bima usai sebuah diskusi di Jakarta Selatan, Rabu 22 April 2009. Susah karena Golkar terlambat melakukan blocking.

"Dengan yang pertama, yang realistis dengan PDIP. Cuma permasalahannya, sulit, karena PDIP punya daya tawar sendiri," kata Bima. PDIP sejak awal telah memiliki call tinggi mencalonkan presiden. Ini aga menyulitkan Golkar masuk ke dalam koalisi.

"Namun bisa saja Megawati tidak masuk dalam pencalonan, bisa Prabowo Subianto yang dipasangkan dengan Jusuf Kalla karena yang bisa melawan SBY saat ini hanya Prabowo," kata Bima yang mengajar di Universitas Paramadina itu.

"Tapi apakah antitesis ini bisa?" katanya. Makanya Bima mengajak mari sama-sama menunggu Rapat Pimpinan Nasional Golkar yang diselenggarakan Kamis, 23 April besok.

Waketum Nasdem Ahmad Ali Datang ke Rumah Prabowo, Surya Paloh Sebut Ada Urusan Pilkada
Evakuasi penemuan mayat. (Foto ilustrasi).

Izin Menginap di Kantor Polisi, Pria Tuban Ini Ternyata Baru Membunuh Istrinya

Warga Desa Pakis, Kecamatan Grabagan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, digegerkan oleh aksi dugaan pembunuhan yang dilakukan oleh MO (64 tahun) terhadap istrinya sendiri, TA.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024