Ada 'Cacing' di Twitter

VIVAnews - Perusahaan keamanan komputer Kaspersky menemukan worm yang menjangkiti korbannya melalui situs microblogging dan jejaring sosial Twitter.

Virus worm bernama Net-Worm.JS.Twettir, itu diketahui mulai menghantui para pengguna Twitter sejak Sabtu, 11 April yang lalu.

Worm yang canggih itu memanfaatkan celah yang ada di Twitter sehingga worm mampu mengoperasikan serangan cross-site scripting (XSS) untuk memodifikasi akun pengguna yang tergoda mengeklik link situs iklan yang seakan-akan dikirimkan oleh seorang rekan di Twitter.

Pada proses selanjutnya, ternyata link tersebut mampu menginfeksi komputer pengguna dengan menggunakan skenario kode Java Script.

Dalam beberapa hari, berbagai versi worm JS.Twettir yang berbeda beredar dan beraksi di Twitter, menyebabkan banyak komputer terinfeksi. Menurut keterangan salah seorang administrator Twitter, semua lubang di situsnya telah ditutup.

Admin itu mengaku serangan tak sampai menyebabkan bocornya informasi identitas pribadi , seperti kata kunci, nomor telepon, dan lain-lain.

Seperti dikutip dari BNO News, Michael Mooney, seorang pemuda 17 tahun asal New York mengaku sebagai pencipta virus worm tesebut. Kepada BNO, ia mengatakan bahwa ia menciptakan virus tersebut hanya sedang iseng.

Selain itu ia juga ingin menunjukkan kepada programmer di Twitter, bahwa ada celah yang terdapat di situs mereka, di samping juga mempromosikan situs miliknya melalui pesan palsu lewat Twitter.

Melalui rilis Symantec yang diterima VIVAnews, periset senior Kaspersky Lab Roel Schouwenberg mengatakan, worm baru itu tak memiliki fungsionalitas yang cangih dan tidak menimbulkan ancaman yang membahayakan. Pasalnya, worm ini tidak mencuri data.

Namun, metode ini memungkinkan skenario worm yang berbahaya yang mampu menyebar lebih cepat menyebar dan memiliki elemen yang interaktif seperti tombol dan link-link.

Menurut analis Kaspersky, insiden Twitter merupakan salah satu contoh yang membuktikan berkembangnya ancaman yang mengincar lewat situs-situs jejaring sosial.

Dari hasil penelitian Kaspersky Lab, persentase keberhasilan worm menginfeksi komputer pengguna melalui situs jejaring sosial memang cukup tinggi, yakni mencapai sekitar 10 persen.

Angka itu jauh lebih besar daripada kemungkinan infeksi melalui email, yang kurang dari satu persen. Menurut Kaspersky, kini, virus worm JS.Twettir telah mampu dideteksi dan dienyahkan oleh update program antivirus Kaspersky terbaru.

Anggota DPR Salut Kejagung Berani Usut Dugaan Korupsi di Sektor Tambang
Pemain Timnas Indonesia, Justin Hubner

Drama Penalti Diulang Justin Hubner hingga Penalti Gagal Bikin Deg-degan Suporter Timnas

Duel Timnas Indonesia U-23 melawan Timnas Korea Selatan U-23 di perempat final Piala Asia U 23 benar-benar membuat jantungan suporter Timnas

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024