Krisis di Sri Lanka

PBB Prihatin Warga Sipil Jadi Tameng Hidup

VIVAnews - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (DK PBB) rihatin atas nasib puluhan ribu warga Sri Lanka etnis Tamil yang masih terjebak di daerah konflik. DK PBB meminta pemerintah Sri Lanka melindungi warganya dan berharap pemberontak Macan Tamil tidak menggunakan warga sebagai tameng.

Pernyataan itu dikeluarkan negara-negara anggota DK PBB setelah menerima laporan utusan khusus DK PBB Vijay Nambiar yang telah mengunjungi Sri Lanka pekan lalu.

Hundreds of Buildings Affected by The Earthquake in West Sulawesi have been Renovated

Setelah pertemuan tertutup selama dua jam di Markas PBB di New York, Rabu 22 April 2009 waktu setempat, Presiden DK PBB, Claude Heller, mengatakan bahwa dewan sepakat mengutuk Macan Tamil sebagai organisasi teroris yang menggunakan manusia sebagai tameng.

"Kami memerintahkan mereka, Macan Tamil, segera melucuti senjatanya dan membiarkan PBB mengevakuasi warga sipil yang masih berada di area konflik di wilayah Vanni," ujar Heller kepada wartawan seperti dikutip laman Voice of America.

Heller juga mengatakan DK PBB meminta Macan Tamil mengikuti dialog untuk mengakhiri konflik.  DK PBB berharap semua pihak termasuk pemerintah Sri Lanka mengikuti hukum kemanusiaan internasional dan memberi akses agar kelompok kemanusiaan dapat menangani korban konflik.

Sementara itu, Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB Susan Rice mengatakan negaranya sangat khawatir dengan kondisi di Sri Lanka. "Kami harap semua pihak melakukan gencatan senjata," ujar Rice.

Asisten Sekretaris Jenderal PBB urusan Kemanusiaan, Catherins Bragg, menyatakan situasi kemanusiaan di Vanni sangat kritis. Bragg meminta agar misi PBB, yang sebelumnya telah dipaksa keluar, kembali diberi akses memasuki wilayah konflik tersebut.

"Pemerintah Sri Lanka menyatakan 90.000 warga sipil telah keluar dari Vanni, tapi itu tidak dapat dikonfirmasi kebenarannya, sementara puluhan ribu orang masih terjebak," kata Bragg.

Namun Duta Besar Sri Lanka untuk PBB, Hewa Palihakkara membantah pernyataan Bragg. Menurut Palihakkara, badan-badan PBB dapat memasuki daerah Vanni yang tidak terkena konflik. Sementara Palang Merah Internasional dan Caritas dapat mengirim pekerjanya ke dalam zona konflik.

Palihakkara juga membantah kabar bahwa jurnalis tidak diizinkan berada di sekitar daerah konflik atau ditolak memasuki Sri Lanka.

Penemuan Kuburan Massal di Khan Yunis (Doc: MEMO)

Brutalnya Israel, Mayat Warga Palestina Ditemukan di RS Nasser dengan Kondisi Telanjang & Diborgol

Terdapat 'kuburan massal' di komplek RS Nasser Khan Yunis, Gaza, Palestina. Lagi, ditemukan 73 mayat warga Palestina ditimbun.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024