VIVAnews - Kelompok militan Taliban terus memantapkan posisinya di Pakistan. Taliban berhasil menguasai distrik Buner, yang hanya berjarak 112,6 kilometer dari ibukota Pakistan, Islamabad, Rabu 22 April 2009.
Kejatuhan Buner memang belum berarti Taliban akan segera menguasai Islamabad. Namun aksi ini menunjukkan kekuatan kelompok yang pernah menguasai Afganistan itu semakin besar. Selain itu, timbul kekhawatiran mengenai kemampuan pemerintah Pakistan dalam mengatasi Taliban, yang dikenal melindungi jaringan teroris al-Qaeda.
Buner memiliki sekitar 1 juta penduduk dan merupakan gerbang memasuki kota kedua terbesar di provinsi Ujung Barat Laut, Mardan.
"Mereka mengambil alih Buner, lalu memasuki Mardan, di situ cerita berakhir," ujar seorang pejabat hukum senior provinsi itu yang menolak disebut namanya seperti ditulis harian New York Times edisi Rabu, 22 April 2009.
Setelah menguasai Buner, sejumlah tentara Taliban bersenjata berat berpatroli di desa-desa. Sementara polisi lokal dipaksa bertugas di kantor saja. Taliban juga memerintahkan pekerja-pekerja lembaga swadaya masyarakat meninggalkan Buner.
"Mereka ada di mana-mana dan tidak ada perlawanan," ujar seorang warga Daggar, kota utama Buner melalui telepon.
Pengambilalihan ini telah direncanakan selama berminggu-minggu dengan dukungan simpatisan dan bahkan pegawai pemerintah lokal yang ditunjuk berdasarkan rekomendasi Taliban. Buner jatuh dalam kekuasaan Taliban sepuluh hari setelah Presiden Pakistan, Asif Ali Zardari, sepakat menerapkan hukum syariah di lembah Swat demi berdamai dengan Taliban.
Politisi Buner, Jamsher Khan, menyatakan penduduk bersedia melawan Taliban. Namun mereka ragu-ragu karena langkah Zardari tersebut. "Kami merasa kuat jika mendapat dukungan pemerintah, namun ternyata mereka menunjukkan kelemahan sehingga kami berhenti melawan Taliban," ujar Khan.