Dugaan Korupsi Pemilu 2009 Dilaporkan ke KPK

VIVAnews - Organisasi pemantau independen atau IMO melaporkan indikasi korupsi dalam penyelenggaraan Pemilu 2009 ke Komisi Pemberantasan Korupsi. Setidaknya ada lima pengadaan barang dan jasa yang diduga terindikasi korupsi.

Laporan ini disampaikan langsung ke Wakil Ketua KPK bidang Pencegahan Haryono Umar di Gedung KPK, Jakarta, Kamis 23 April 2009.

Menurut Fahmi Badoh, anggota organisasi pemantau yang berasal dari ICW, menyatakan ada lima pengadaan dalam pelaksanaan pemilihan legislatif yang terindikasi korupsi. Lima pengadaan itu adalah surat suara, kotak suara, teknologi informasi, pemutakhiran data pemilih, dan sosialisasi pemilu.

Untuk pengadaan surat suara, KPU menganggarkan Rp 482,92 miliar. Dan diduga telah terjadi kerugian negara Rp 7,19 miliar. Pengadaan kotak suara nilai tender sebesar Rp 33,34 miliar dan dugaan kerugian negaranya Rp 33,18 miliar.

Untuk pengadaan teknologi informasi, nilai tendernya sebesar Rp 234,02 miliar dan dugaan kerugian negara mencapai Rp 216,07 miliar. Dalam pengadaan pemutakhiran data DPT, diduga terjadi kerugian negara Rp 15,31 miliar dari nilai proyek Rp 54,7 miliar. Dan untuk biaya sosialisasi sebesar Rp 12,92 miliar diduga telah terjadi kerugian negara Rp 12,92 miliar.

"Dari lima pengadaan itu diduga kerugian negaranya mencapai Rp 284,28 miliar," jelas Fahmi Badoh.

Fahmi menjelaskan, penghitungan itu berdasarkan pantauan IMO di lima provinsi yakni Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Jawa Tengah.

Sebelumnya, Ketua KPK Antasari Azhar mengatakan, lembaganya mulai mengumpulkan data dugaan korupsi dalam pengadaan teknologi Intelligent Character Recognition (ICR). Teknologi ICR itu selama ini dituding sebagai kambing hitam keterlambatan proses penghitungan suara di Pusat Tabulasi Nasional. "Kalau hasil penelitian kami menunjukkan adanya indikasi korupsi, perlu dong kami lakukan pengecekan," kata dia.

Respons Nagita Slavina Saat Tyas Mirasih Ingin Jual Tas demi Biaya Pengobatan
Gambar Nyamuk DBD

Health Minister Ensures Hospitals Ready to Handle Dengue Patients

The number of dengue fever cases in Indonesia has increased, with over 35,000 patients so far. Meanwhile, 390 people have died due to dengue fever.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024