Rapimnas Khusus Golkar

Agung Berharap Kejadian 2004 Tak Terulang

VIVAnews - Wakil Ketua Umum Golkar, Agung Laksono, berharap Rapat Pimpinan Nasional Khusus ini berhasil mempererat partai. Agung berharap, tak akan ada lagi kader Golkar yang dibajak dalam Pemilihan Presiden.

"Kami berharap kejadian di 2004 tidak terulang," kata Agung yang meninggalkan arena Rapimnas untuk bertemu Perdana Menteri Malaysia itu di gedung parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis 23 April 2009. "Kalau melalui lobi-lobi politik, bisa disepakati untuk menyerahkan satu nama saja, itu lebih baik," katanya.

Tahun 2004 lalu, Partai Golkar mengusung Wiranto dan Salahuddin Wahid sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden dalam Pemilihan Presiden 2004. Sementara Partai Demokrat bersama dua partai lainnya mencalonkan pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla.

Kenyataannya kemudian, meski Golkar adalah pemenangan Pemilu legislatif 2004, tapi bukan calon presidennya yang menang dalam Pemilihan Presiden. Bahkan setelah Yudhoyono-Kalla menang, Kalla yang juga kader Golkar itu berhasil merebut kepemimpinan Partai Golkar dengan menjadi Ketua Umum.

Dan sekarang, kejadian yang sama dikhawatirkan terjadi lagi karena muncul nama Akbar Tandjung, mantan Ketua Umum Golkar, sebagai salah satu nama yang dinominasikan menjadi calon wakil presiden. Sementara rancangan Dewan Pimpinan Pusat Golkar memasangkan kembali Jusuf Kalla dengan Yudhoyono tak berhasil mencapai titik temu meski telah dilobi seminggu.

Menkeu Sebut Jumlah Dana Pemda Mengendap di Bank Capai Rp 180,9 Triliun
Menteri Sosial Tri Rismaharini

Risma Populer di Jatim tetapi Elektabilitas Khofifah Tinggi, Menurut Pakar Komunikasi Politik

Pakar komunikasi politik mengatakan sosok Menteri Sosial Tri Rismaharini cukup populer di Jawa Timur tetapi elektabilitasnya tidak setinggi Khofifah Indar Parawansa.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024