Duet Red Bull Tak Akur

VIVAnews - Sebastian Vettel dan Mark Webber bergembira bersama usai finis 1-2 di GP China, pekan lalu. Ternyata, hubungan duet pembalap Red Bull ini tak sehangat yang terlihat di sirkuit.

“Mereka masih bersaing secara sehat," sebut penasihat Red Bull, Helmut Marko, kepada sportnet.at.

Webber adalah pembalap lama Red Bull. Pembalap Australia berusia 32 tahun ini telah menghuni tim yang bermarkas di Milton Keynes ini sejak 2007.

Sedangkan Vettel adalah muka baru di Red Bull. Tapi, pria Jerman berusia 21 tahun ini kini lebih menjadi andalan.

Jauh-jauh ke Korea, Hal Ini yang Bikin Megawati Kangen

Terutama karena rekor pembalap termuda yang menang di F1 seusai hasil di GP Italia, tahun lalu. Saat itu, Vettel masih memperkuat Tim Scuderia Torro Rosso.

Spekulasi mengalir tentang hubungan kurang harmonis antara keduanya. Bermula dari cedera patah kaki dan bahu Webber akibat kecelakaan sepeda gunung, November 2008.

Setelah dinyatakan sembuh, Webber dan Vettel kembali menjalani tes. Tapi, pada tes perdana itu Vettel meninggalkan Webber hampir 1,5 detik.

Webber marah. Pemicunya, tak lain karena ucapan penasihat Red Bull, Helmut Marko, yang menyebut jarak itu terlalu jauh.

Di sesi kualifikasi tiga GP F1 perdana, Vettel selalu mengungguli Webber. Tapi, Webber juga tak terlalu jauh tertinggal. Bukti termutakhir terjadi saat duet Red Bull itu finis 1-2 di Shanghai, China.

Tapi, Marko menyebut bahwa Webber yang telah tamnpil di 95 GP, mulai meniru setingan juniornya itu. Terutama di mobil Renault RB5.

Tentu saja, Vettel keberatan. Sejak saat itu, Marko menyebut bahwa hubungan kedua pembalapnya itu jauh dari kata harmonis.

“Awalnya, Mark tak mau menggunakan setingan Vettel. Tapi, belakangan ia menerimanya karena ternyata lebih cepat," lanjut Marko.

Kombinasi Ideal

Pemilik Red Bull, Dietrich Mateschitz, tak mempermasalahkan hal itu. Justru ia menganggap duet pembalapnya itu sebagai kombinasi ideal.

“Kami ingin memiliki dua pembalap yang saling mendukung. Dan sejauh ini mereka mampu melakukannya," kata Mateschitz.

Webber sempat menyebut Vettel sebagai anak-anak yang tak punya banyak pengalaman. Ia berkata seperti itu usai didorong ke belakang safety car oleh Vettel saat hujan di GP Jepang 2007.

Posisi 2 dan 3 yang diraih kedua pembalap itu bertahan sampai finis. Tapi, tentu saja Webber tak mau menerimanya karena ia sebenanya bisa finis runner up.

“Saya ingin segera menemukan kondisi terbaik usai cedera. Saya juga ingin memberikan tekanan kepada anak muda ini," kata Webber. “Sejauh ini berhasil. Kami bergantian saling menekan."

Vettel kini telah memenangi dua GP dalam 29 penampilan. Sedangkan Webber belum sekali pun juara GP dari 124 kali start.

Yang jelas pertikaian keduanya akan terus berlangsung. Dan GP Bahrain di Sirkuit Sakhir, Minggu 26 April 2009, akan menjadi saksi serunya perseteruan mereka.

Ilustrasi garis polisi.

Pengakuan Mengejutkan Wanita yang Bunuh Keponakan Lalu Disembunyikan di Tempat Dupa

Pelaku dan barang bukti sudah diamankan di Polsek Teluknaga.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024