Jusuf Kalla Calon Presiden Golkar

Akbar: Golkar Usung Capres, Impossible

VIVAnews - Rapat Pimpinan Nasional Khusus Partai Golkar hari ini telah memutuskan mengusung Jusuf Kalla sebagai calon presiden Partai Golkar. Menurut mantan Ketua Umum Partai Golkar, Akbar Tadjung, Golkar telah mengeluarkan keputusan sulit.

"Mengusung calon presiden tidak mudah, bahkan impossible," kata Akbar dalam pertemuan puluhan DPD II Golkar dengan  Akbar Tandjung, di Hotel Aryaduta, Jakarta, Kamis 23 April 2009.

Akbar berpendapat putusan itu sulit untuk diwujudkan dalam waktu yang sangat dekat. Pencalonan Jusuf Kalla, menurut Akbar, terlambat. "Sulit untuk melakukan koalisi untuk mengusung capres," tambah dia.

Sebab, lanjut dia, partai politik tengah sudah berkoalisi untuk menentukan calon presiden. "Seperti PKB ke Yudhoyono, Gerindra dan Hanura ke Megawati," tambah Akbar. Itu baru persoalan dukungan.

Energi dan biaya yang diperlukan untuk mengusung capres tentunya sangat banyak. "Belum lagi opini publik tentang calon yang kita usung, perlu diperhitungkan tingkat elektabilitas," tambah Akbar.

Yang paling tepat bagi Golkar, menurut Akbar, adalah berkoalisi dengan partai lain. "Yang paling realistis, kerjasama mengajukan cawapres," tambah Akbar Tandjung.

Tapi apa mau dikata, Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar sudah memberi mandat pada Kalla untuk maju sebagai calon presiden dan membangun koalisi. "Saya tidak bisa mengambil langkah-langkah untuk melawan," lanjut Akbar.

Nama Akbar Tandjung sempat masuk dalam lima orang yang disebut-sebut akan dicalonkan Golkar sebagai calon wakil presiden dari Partai Demokrat, Susilo bambang Yudhoyono. Dalam beberapa kesempatan, Akbar bahkan menyatakan diri bersedia menjadi pendamping Yudhoyono.


Haru, Alyssa Soebandono dan Dude Harlino Menangis Saat Pertama Dengar Suara Anak Perempuannya
Anwar Usman, saat memimpin sidang MK putusan gugatan batas usia capres-cawapres.

PSI Ajukan 10 Gugatan Hasil Pileg, MK Pastikan Anwar Usman Tak Ikut Tangani

Mahkamah Konstitusi menegaskan hakim konstitusi, Anwar Usman tak dapat menangani perkara yang diajukan PSI di sidang sengketa Pileg.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024