Proyek 10.000 MW PLN

Sindikasi BPD Danai PLN Rp 4,7 Triliun

VIVAnews - 23 Bank Pembangunan Daerah pada Jumat ini, 24 April 2009, menandatangani perjanjian kredit pendanaan 13 proyek 10.000 MW senilai Rp 4,732 triliun.

5 Orang jadi Tersangka Baru Korupsi Timah, Siapa Saja Mereka?

Konsorsium BPD yang tergabung dalam sindikasi Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) PLN Merah Putih itu dipimpin Bank DKI sebagai Lead Arranger dan Co Lead Arranger BPD Jatim dan BPD Papua.

Perjanjian kredit tersebut terdiri dari dua Paket-1 yang digunakan untuk pembiayaan porsi Rupiah dan Paket 2 piinjaman Rupiah untuk pembiayaan porsi Dolar dengan total Rp 4,732 triliun. 

Total pinjaman dari dua paket perjanjian kredit dari sindikasi BPD ini merupakan pendanaan untuk mendukung 85 persen dari nilai kontrak EPC (Engineering Procurement and Construction) untuk masing-masing proyek. Sedangkan sisanya 15 persen didanani anggaran PLN. Tenor perjanjian kredit 13 PLTU selama 10 tahun termasuk masa tenggang selama 3 tahun, dengan suku bunga floating berbasis JIBOR.

Menurut Ketua Asbanda Winny Erwindia, pembiayaan sindikasi oleh BPD untuk pembiayaan-pembiayaan PLTU merupakan konsen dan fokus BPD. 13 proyek yang didanai merupakan bagian dari proyel 10.000 MW yang berlokasi di luar Jawa, sehingga merupakan pilihan investasi baru bagi BPD untuk pembangunan daerah. "BPD di seluruh Indonesia akan melanjutkan sindikasi pembiayaan khusunya proyek infrastruktur," katanya.

Perjanjian kredit itu ditandatangani Direktur Utama PT PLN Fahmi Mochtar, dengan Dirut 23 BPD yang disaksikan oleh Menteri Keuangan dan 21 Gubernur pemerintah Daerah dari perwakilan BPD.

Ilustrasi resesi ekonomi/ekonomi global

Ekonomi Global Diguncang Konflik Geopolitik, RI Resesi Ditegaskan Jauh dari Resesi

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) menyebut, risiko RI masuk ke jurang resesi masih jauh lebih rendah dibandingkan negara-negara lain.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024