Dua Bom Bunuh Diri di Irak, 76 Tewas

VIVAnews - Sedikitnya 76 orang tewas dalam dua ledakan terpisah di Irak, Kamis 23 April 2009. Sebuah bom meledak di Baghdad menewaskan 28 orang, sementara 48 jiwa terenggut dalam ledakan di kota Muqdadiya, provinsi Diyala.

Ledakan di pusat Baghdad terjadi ketika sekelompok polisi sedang mengantar bantuan bagi warga Irak korban pertumpahan darah antar-aliran kepercayaan setelah invasi Amerika Serikat (AS), 2003 silam. Sekitar 50 orang terluka, dan lima anak-anak termasuk di antara korban tewas.

"Ini pekerjaan pengebom bunuh diri, sangat jelas berkaitan dengan al-Qaida," ujar Mayor Jenderal Qassim Moussawi, juru bicara keamanan Baghdad seperti dikutip laman stasiun televisi Al Jazeera.

Seorang petugas medis di rumah sakit Ibn al-Nafis menyatakan lima anak-anak dan seorang perempuan tewas di rumah sakit.

Serangan kedua terjadi dekat Muqdadiya, 80 kilometer dari Baghdad, di provinsi Diyala. Pengebom bunuh diri mengincar rombongan peziarah Iran di sebuah restoran.

Sebagian besar dari seluruh 48 korban tewas merupakan warga Iran yang sedang berziarah ke situs keagamaan umat Islam Syi'ah di Irak. Sebanyak 63 orang terluka dalam kejadian ini.

Sementara itu, polisi berhasil menangkap salah satu pemimpin Negara Islam Irak, yang termasuk jaringan al-Qaida, Abu Omar al-Baghdadi. Al-Baghdadi ditahan di Baghdad timur.

Polisi Periksa 21 Saksi Terkait Kasus TPPU yang Jerat Ahli Nuklir UGM

Organisasi yang ia pimpin merupakan kelompok Sunni yang kerap dituduh mengotaki pengeboman bunuh diri dan serangan lainnya di Mosul dan di kota-kota Irak lainnya.

Pemerintah Irak mencatat 87.215 warganya tewas akibat kekerasan sejak 2005. Berdasarkan data kematian di rumah sakit dan media massa, Associated Press (AP) menulis bahwa lebih dari 110,600 warga Irak meninggal terbunuh sejak invasi AS.

Seorang sumber yang memberikan data kepada AP menyatakan bahwa angka kematian itu merupakan data minimum. "Jumlah sesungguhnya bisa lebih banyak sepuluh hingga 20 persen karena banyak orang yang masih hilang atau kematiannya tidak tercatat," ujar sumber tersebut.

Sejak 2003, Badan Statistik Irak memperkirakan 91.466 hingga 99.861 orang tewas, tidak termasuk polisi dan tentara. Artinya Irak telah kehilangan 0,38 persen dari 29 juta penduduknya. (AP)

Ketum PSSI, Erick Thohir

PSSI Buka Suara soal Dugaan Pengaturan Skor Bhayangkara FC Vs Persik

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, buka suara terkait adanya dugaan match fixing atau pengaturan skor yang terjadi di laga antara Bhayangkara FC lawan Persik Kediri

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024