VIVAnews - Sidang tahunan Bank Pembangunan Asia (ADB) yang bakal berlangsung di Bali pada awal Mei mendatang akan membahas sejumlah hal. Salah satunya adalah bagaimana menaikkan kapasitas ADB untuk mendeteksi negara di kawasan Asia Pasifik yang mengalami dampak krisis ekonomi global.
"Hal itu juga termasuk bagaimana upaya mengurangi dampaknya," kata Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati di Jakarta, Jumat 24 April 2009.
Menurut dia, ADB akan memberikan berbagai inisiatif, seperti fasilitas trade financing dan proyek yang sifatnya lebih fleksibel kepada anggota. Agenda ADB lainnya adalah memastikan kenaikan modal sebesar 200 persen. "Proses pengambilan suara sudah berjalan dalam dua pekan terakhir," jelasnya.
Sri Mulyani menegaskan komitmen utama ADB seperti Millenium Development Goals dan pengurangan kemiskinan akan direview dan dijadikan tolak ukur.
Pertemuan tahunan ADB yang akan dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu akan dihadiri oleh sekitar 4 ribu delegasi dari 63 negara anggota ADB.
Sebagian besar atau 60 persen peserta yang hadir merupakan para pejabat di lingkungan kementerian keuangan dan menteri pembangunan negara anggota ADB. Pertemuan ini juga akan dihadiri oleh 400 orang di luar pemerintah. Mereka berasal dari pelaku bisnis, bankir, lembaga investasi, akademisi dan lembaga swadaya masyarakat.
Selain itu, pemerintah akan menggelar pertemuan Asean Plus 3, yakni Jepang, China dan Korea Selatan guna menyelesaikan kelanjutkan pembahasan Chiang Mai Initiatives. Dalam kesepakatan Chiang Mai tersebut, negara anggota ADB sepakat menambah dana sebesar US$ 120 miliar, sekaligus membahas bagaimana membaginya antara negara-negara Asean Plus 3.
KPK Siap Dampingi Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran dari Potensi Korupsi
Komisi Pemberantasan Korupsi, KPK, mengatakan bakal memonitor program makan siang gratis yang jadi agenda prioritas pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka
