IPO BUMN Tunggu Indeks 2.000

VIVAnews – Rencana penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham perusahaan negara kembali mengemuka. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengindikasikan IPO bisa dilaksanakan jika indeks harga saham gabungan (IHSG) melebihi 2.000.

“Kami perlu rapat lagi dengan tim privatisasi dan nanti ditentukan pada harga berapa akan masuk. Kami akan minta waktu sesegera mungkin,” kata Menteri Negara BUMN, Sofyan Djalil, di kantornya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat 24 April 2009.

Menurut Sofyan, kenaikan IHSG selama sepekan menjelang pemilihan umum (Pemilu) masih menunjukkan tren menguat. Kendati demikian, paska Pemilu, IHSG sempat terkoreksi.

“Mudah-mudahan begitu investor melihat politik stabil, (IHSG) bisa naik lagi," ujar dia. "Kalau di atas 2.000, kami bisa go public lagi.”

Sofyan menegaskan, di tengah kondisi krisis ekonomi saat ini, dirinya tidak bisa memutuskan kapan pelaksanaan IPO BUMN tersebut. Kementerian masih harus membicarakan upaya tersebut dengan komite privatisasi.

Saat ini, perusahaan pelat merah yang telah memperoleh izin IPO adalah PT Waskita Karya, PT Garuda Indonesia, dan PT Bank Tabungan Negara (BTN). Khusus untuk BTN, pihaknya kini tinggal menunggu formalitas berupa surat izin persetujuan privatisasi.

Terkait pergantian anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Sofyan mengatakan, hal itu tidak akan menjadi masalah. “Tidak ada urusan dengan yang baru, DPR yang ada sekarang masih jalan, mereka masih memiliki wewenang jadi tinggal diproses,” ujar dia.

Joint Operation Bea Cukai dan Polri Gagalkan Peredaran Kokain Cair dan Serbuk MDMA
Telur Paskah

Mengungkap Makna Simbol Telur Paskah, Lebih dari Sekadar Telur

Hari Paskah sering dikaitkan dengan telur. Tradisi menggunakan telur dalam perayaan Paskah memiliki akar yang cukup dalam dari berbagai budaya dan kepercayaan sebelumnya.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024