VIVAnews - Upaya mantan Ketua Umum Golkar Akbar Tandjung menjadi pendamping Susilo Bambang Yudhoyono dalam Pemilihan Presiden 2009 sangat tipis. SBY berkomitmen menghormati putusan Rapat Pimpinan Nasional Khusus Golkar yang mencalonkan presiden sendiri.
"Bapak SBY mengatakan tak ingin memilih cawapres dari Golkar kalau tanpa melalui mekanisme resmi partai," kata anggota Tim Sembilan Demokrat, Hayono Isman, dalam diskusi Dialektika Demokrasi "Golkar-Demokrat Benci dan Rindu" di Gedung Nusantara III Dewan, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Jumat, 24 April 2009.
Menurut Hayono, ketika bertemu dengan para pinisepuh Partai Golkar, Yudhoyono mengungkapkan komitmen itu. Para pinisepuh itu menanyakan siapa calon wakil presiden yang dipilih. "Pak SBY lantas berhenti sejenak. Dia tak langsung menjawab. Beliau kemudian mengatakan tak akan mengambil cawapres dari Golkar tanpa mekanisme partai,’’ katanya.
Artinya, peluang Akbar Tandjung bisa dibilang tertutup untuk mendampingi SBY karena keputusan resmi Golkar lain lagi. Akbar sendiri tampaknya berupaya menaikkan harga jualnya melalui pertemuan tandingan bersama sejumlah dewan pimpinan daerah tingkat II pada saat yang sama Rapimnas Khusus digelar. Rapat itu merekomendasikan Akbar Tandjung segera merapat ke SBY.
Kendati tidak secara resmi mewakili Partai Golkar, pencalonan Akbar diharapkan bisa mengalihkan suara Golkar untuk mendukung SBY. Namun, kubu Demokrat rupanya menolak apabila pencalonan tersebut tanpa melalui mekanisme partai.
Senada, Ketua DPP Partai Golkar Burhanudin Napitupulu menuturkan, meski suara pencalonan Akbar Tandjung menjadi cawapres muncul dari DPD II, SBY tidak bakal menerima. ’’SBY kan sudah jawab, ah jangan dong, masak saya ambil yang tanpa melalui proses demokrasi di suatu partai. Jadi itu (pencalonan Akbar), menurut saya kerja sia-sia,’’ katanya.
VIVA.co.id
24 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
'Cermin Roh' Obsidian yang Digunakan oleh Peramal Istana Elizabeth I Berasal dari Aztec
Wisata
9 menit lalu
Menurut penelitian baru-baru ini, “cermin roh” obsidian dari kaca vulkanik digunakan oleh orang kepercayaan Ratu Elizabeth I sebenarnya adalah produk budaya Aztec.
Izinkan Nathan Tjoe-A-On Balik ke Timnas Indonesia U-23, Ini Alasan Heerenveen
Bandung
22 menit lalu
Nathan Tjoe-A-On dipastikan kembali ke Timnas Indonesia untuk pertandingan babak perempat final Piala Asia U-23 melawan Korea Selatan pada Kamis (25/04) atau Jumat (25/4)
Thales, seorang filsuf Yunani kuno yang hidup sekitar abad ke-6 SM, dikenal karena pemikirannya yang mendalam tentang alam semesta dan kontribusinya dalam bidang matemati
Ketua Partai Gerindra Gresik Jadi Pendaftar Pertama Calon Bupati di Partai Demokrat
Jatim
36 menit lalu
Politik uang harus menjadi musuh bersama agar fokus utama lebih diberikan pada kerja-kerja keras untuk membangun sentra-sentra pertumbuhan ekonomi serta pemberdayaan.
Selengkapnya
Isu Terkini